JAKARTA, REQnews - Penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung memeriksa 6 saksi dalam dugaan korupsi&nbsp;impor besi atau baja, baja paduan dan produk turunannya tahun 2016-2021 pada Kamis 7 Juli 2022.
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana mengungkap bahwa dua orang direktur swasta diperiksa terkait dengan tiga tersangka perorangan. Mereka yang diperiksa sebagai sakasi adalah&nbsp;YA selaku Direktur PT Cahaya Fortuna Sejati dan&nbsp;AS selaku Direktur PT Samudra Baja Dunia.
Selain itu, penyidik juga memeriksa empat orang sebagai saksi terkait tersangka 6 koorporasi, mereka adalah&nbsp;BA selaku Karyawan BUMN (General Manager Divisi Infrastruktur I PT Nindya Karya).
Kemudian ada IR selaku Manager Material Management PT Pertamina Gas,&nbsp;TH selaku Karyawan BUMN (Sekretaris PT Nindya Karya) dan&nbsp;VK selaku Direktur OHSE dan Pengembangan Bisnis PT Adhi Karya (Persero)
"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam impor besi atau baja, baja paduan dan produk turunannya tahun 2016-2021," kata Ketut dalam keterangannya pada Kamis 7 Juli 2022.
Diketahui, dalam kasus tersebut, penyidik Kejaksaan Agung telah menetapkan 9 tersangka mereka adalah tiga&nbsp;tersangka perorangan yaitu Tahan Banurea (TB) Analis Muda Perdagangan Impor di Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu) Kementerian Perdagangan, Taufiq (T) manajer PT Meraseti, dan pendiri PT Meraseti berinisial Budi Hartono Linardi (BHL).
Sementara itu, enam tersangka dari koorporasi adalah perusahaan importir yakni PT Bangun Era Sejahtera, PT Duta Sari Sejahtera, PT Inti Sumber Bajasakti, PT Jaya Arya Kemuning, PT Perwira Aditama Sejati, dan PT Prasasti Metal Utama.

Dugaan Korupsi Impor Baja, Penyidik Periksa Direktur Cahaya Fortuna Sejati Hingga Samudra Baja Dunia

Berita Terkait

Berita Rekomendasi