JAKARTA, REQnews - Listrik padam tak hanya mengganggu aktivitas dan rutinitas sehari-hari, tetapi juga merugikan dari segi bisnis dan finansial. Lantas, bisakah meminta ganti rugi ?
Pemadaman listrik&nbsp;massal yang kerap terjadi sering menimbulkan kerugian bagi para konsumen. Ternyata, kita bisa menuntut ganti rugi ke PLN sesuai aturan kompensasi listrik padam,&nbsp;lo! &nbsp;
Dalam pelaksanaannya, konsumen dapat mendasarkan pemenuhan hak dan kewajibannya sesuai dengan aturan tersebut.
Berikut ini penjelasan mengenai hak dan kewajiban konsumen terhadap pasokan ketenagalistrikan:
&nbsp; Kewajiban Konsumen Tenaga Listrik
Sesuai dengan pasal 29 ayat (2) Undang-undang nomor 30 tahun 2009, konsumen memiliki kewajiban untuk:
a. melaksanakan pengamanan terhadap bahaya yang mungkin timbul akibat pemanfaatan tenaga listrik;
 b. menjaga keamanan instalasi tenaga listrik milik konsumen;
c. memanfaatkan&nbsp;tenaga listrik&nbsp;sesuai dengan peruntukannya;
d. membayar tagihan pemakaian tenaga listrik; dan
e. menaati persyaratan teknis di bidang ketenagalistrikan.
Hak Konsumen Tenaga Listrik
Adapun hak konsumen atas ketenagalistrikan telah tertuang dalam pasal 29 ayat (1) Undang-undang nomor 30 tahun 2009, yaitu:
a. mendapat pelayanan yang baik;
b. mendapat tenaga listrik secara terus-menerus dengan mutu dan keandalan yang baik;
c. memperoleh tenaga listrik yang menjadi haknya dengan harga yang wajar;
d. mendapat pelayanan untuk perbaikan apabila ada gangguan tenaga listrik; dan
e. mendapat ganti rugi apabila terjadi pemadaman yang diakibatkan kesalahan dan/atau kelalaian pengoperasian oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik sesuai syarat yang diatur dalam perjanjian jual beli tenaga listrik.
 Jadi, kondisi yang membuat aturan kompensasi listrik padam berlaku atau tidak ditentukan oleh tingkat mutu pelayanan tenaga listrik.
Ketentuan tersebut ditetapkan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan dan disesuaikan dengan usulan dari PT. PLN (Persero).
Anda berhak mendapatkan pengurangan tagihan listrik dari PT PLN (Persero) apabila besaran tingkat mutu pelayanan tenaga listrik melebihi 10 persen.
Beberapa indikator yang biasa digunakan yaitu:
<ul>
<li>Lama gangguan</li>
<li>Jumlah gangguan</li>
<li>Kecepatan pelayanan perubahan daya tegangan rendah</li>
<li>Kesalahan pembacaan kWh meter</li>
<li>Waktu koreksi kesalahan rekening; dan/atau</li>
<li>Kecepatan pelayanan sambungan baru tegangan rendah.</li>
<li>Besaran Pengurangan Tagihan Listrik bagi Konsumen</li>
</ul>
Pasal 6 ayat (2) Permen ESDM 27/2017 menjelaskan besaran pengurangan&nbsp;tagihan listrik&nbsp;yang akan didapatkan konsumen yaitu:
<ul>
<li>35% (tiga puluh lima persen) dari biaya beban atau rekening minimum bagi konsumen dengan golongan tarif penyesuaian tarif tenaga listrik (tarif&nbsp;adjustment); atau</li>
<li>20% (dua puluh persen) dari biaya beban atau rekening minimum bagi konsumen dengan golongan tarif tanpa penyesuaian tarif tenaga listrik (tarif&nbsp;adjustment).</li>
<li>Sementara itu, pengurangan tagihan listrik bagi konsumen dengan tarif Tenaga Listrik Prabayar telah diatur dalam pasal 1 angka 4 Permen ESDM 27/2017.</li>
</ul>
&nbsp;
Sebagai catatan, regulasi mengenai pemberian ganti rugi ini hanya berlaku apabila pemadaman disebabkan oleh kelalaian atau kesalahan PT. PLN (Persero).
&nbsp;

Listrik Sering Padam? Jangan Khawatir, Pahami Aturan Kompensasi dan Besaran Ganti Rugi

Berita Terkait

Berita Rekomendasi