JAKARTA, REQnews -&nbsp;Usai melakukan tangkap tangan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membeberkan fakta terkait dugaan suap yang dilakukan Rektor Universitas Negeri Lampung (Unila) Karomani.Adapun Karomani diduga menerima suap terkait penerimaan calon mahasiswa baru di Unila, tahun akademik 2022. Duit haram itu, dipakainya untuk deposito hingga membeli emas batangan."Uang tersebut (hasil suap) telah dialih bentuk menjadi tabungan deposito dan emas batangan," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron di Jakarta, Minggu 21 Agustus 2022.Meskipun, Ghufron mengakui bahwa tak semua uang suap dipakai untuk deposito dan emas batangan. Ada juga dalam bentuk tunai, yang nilai keseluruhannya fantastis."Tersimpan dalam bentuk uang tunai dengan total seluruhnya sekitar Rp4,4 miliar," ujarnya.Saat ini, Karomani sudah ditetapkan sebagai tersangka, dan telah ditahan oleh KPK untuk pemeriksaan lebih lanjut."Tim penyidik melakukan upaya paksa penahanan kepada para tersangka untuk 20 hari pertama, terhitung mulai tanggal 20 Agustus sampai dengan 8 September 2022," ujar Direktur Penindakan KPK Asep Guntur.KPK juga menahan dua tersangka lain dengan periode waktu yang sama, yakni Wakil Rektor I Bidang Akademik Unila Heryandi dan Ketua Senat Unila Muhammad Basri. Keduanya ditahan di Rutan KPK pada Pomdam Jaya Guntur.Sementara pihak swasta Andi Desfiandi yang diduga sebagai penyuap akan ditahan mulai 21 Agustus 2022 hingga 9 September 2022 di Rutan KPK pada Pomdam Jaya Guntur.

Fakta Suap Rektor Unila: Duit Haram Dijadikan Emas Batangan

Berita Terkait

Berita Rekomendasi