JAKARTA, REQnews - Tim penyidik Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung memeriksa enam orang saksi yang terkait dugaan tindak pidana korupsi impor besi atau baja, baja paduan dan produk turunannya tahun 2016-2021.Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana mengatakan bahwa pemeriksaan tersebut atas nama tiga tersangka perorangan dan empat koorporasi pada Selasa 6 September 2022."Saksi-saksi yang diperiksa atas nama tiga tersangka perorangan yaitu KKES selaku Kepala Bidang Pelayanan Kepabeanan dan Cukai IV Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok dan MPW selaku Asisten Fraud PT Bank BRI," kata Ketut dalam keterangannya yang diterima pada Rabu 7 September 2022.Sementara saksi-saksi yang diperiksa atas nama empat tersangka korporasi yaitu AH selaku Karyawan PT PMU yang diperiksa atas nama tersangka koorporasi PT PMU.&nbsp;Kemudian ada THT mewakili tersangka korporasi PT IB, Karyawan PT PAS berinisial HT, dan Manager Keuangan PT JAK berinisial E.â€œPemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara,â€ ujarnya.Diketahui, dalam kasus tersebut, penyidik Kejaksaan Agung telah menetapkan 9 tersangka mereka adalah tiga tersangka perorangan dan enam tersangka koorporasi.Mereka yaitu Tahan Banurea (TB) Analis Muda Perdagangan Impor di Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Dirjen Daglu) Kementerian Perdagangan, Taufiq (T) manajer PT Meraseti, dan pendiri PT Meraseti berinisial Budi Hartono Linardi (BHL).Sementara itu, enam tersangka dari koorporasi adalah perusahaan importir yakni PT Bangun Era Sejahtera (PT BES), PT Duta Sari Sejahtera (PT DSS), PT Inti Sumber Bajasakti (PT IB), PT Jaya Arya Kemuning (PT JAK), PT Perwira Aditama Sejati (PT PAS), dan PT Prasasti Metal Utama (PT PMU).

Dugaan Korupsi Impor Baja! Kejagung Cecar Pejabat Bea Cukai Tanjung Priok Hingga Manager Keuangan PT JAK

Berita Terkait

Berita Rekomendasi