JAKARTA, REQnews - Komisi Kode Etik Polri (KKEP) menjatuhkan sanksi mutasi yang bersifat demosi selama tiga tahun terhadap Ipda Arsyad Daiva Gunawan (ADG) dalam sidang yang digelar di Gedung TNCC Polri pada Senin 26 September 2022.Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Nurul Azizah mengatakan jika sidang tersebut merupakan lanjutan dari sidang yang digelar pada Kamis 15 September 2022 pada pukul 13.00-21.20 WIB, yang kurang lebih berlangsung selama 8 jam.“Dilanjutkan kembali pada hari Senin 26 September 2022 sejak pukul 11.00-21.00 WIB, kurang lebih berlangsung selama 10 jam di Ruang Sidang Divpropam Polri Gedung TNCC Lantai 1 Mabes Polri,” kata Nurul di Gedung Humas Polri pada Selasa 27 September 2022.Ia mengatakan jika sidang tersebut dipimpin oleh Kombes Rahmat Pamudji sebagai Ketua Komisi, Kombes Sakeus Ginting selaku Wakil Ketua Komisi dan Kombes Pitra Andrias Ratulangie sebagai anggota.“Saksi-saksi dalam persidangan sebanyak 6 orang yang terdiri dari AKBP AR, AKBP RS, Kompol AS, Kompol IR, AKP RS, dan Briptu RRM,” kata dia.Nurul menyebut jika sidang tersebut dilaksanakan terkait dengan Ipda Arsyad yang tidak profesional dalam menjalankan tugas sebagai anggota polisi, dalam menangani kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, yang dilakukan oleh Ferdy Sambo sebagai pelaku utama.Arsyad melanggar Pasal 13 ayat 1 Peraturan Pemerintah Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pemberhentian Anggota Polri juncto Pasal 5 ayat 1 huruf C Pasal 10 ayat 1 huruf D dan Pasal 10 ayat 2 huruf h Peraturan Kepolisian Nomoe 7 THN 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Polri.“Perangkat sidang KKEP memutuskan hasil sidang komisi kode etik atas nama Ipda ADG berupa pertama sanksi etika yaitu perilaku pelanggar dinyatakan sebagai perbuatan tercela,” kata Nurul.Kedua, pelanggar juga memiliki kewajiban untuk meminta maaf secara lisan dihadapan sidang KKEP dan atau secara tertulis kepada pimpinan Polri dan pihak yang dirugikan.Ketiga, Ipda Arsyad memiliki kewajiban untuk mengikuti pembinaan mental kepribadian, kejiwaan, keagamaan dan pengetahuan profesi selama satu bulan.“Adapun sanksi administratif berupa mutasi bersifat demosi selama tiga tahun semenjak dimutasikan ke Yanma Polri,” ujarnya.Sebelumnya Ipda Arsyad yang merupakan Kasubnit I Unit I Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan dimutasi sebagai Yanma Polri.Mutasi tersebut dilakukan bersama dengan 23 anggota lainnya, pasca kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.Putusan tersebut tertuang dalam surat telegram Nomor: ST/1751/VIII/KEP./2022 tertanggal 22 Agustus 2022, yang ditandatangani oleh As SDM Polri Atas Nama Kapolri.

Komisi Kode Etik Putuskan Ipda Arsyad Dapat Sanksi Demosi Selama 3 Tahun

Berita Terkait

Berita Rekomendasi