JAKARTA, REQnews - Kejaksaan Agung telah menyerahkan tahap II atas nama enam tersangka korporasi kasus dugaan korupsi importasi besi atau baja, baja paduan, dan produk turunannya tahun 2016 -2021.Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Ketut Sumedana mengatakan bahwa kasus tersebut juga terkait dengan dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan oleh enam tersangka koorporasi.Keenam korporasi itu adalah PT Bangun Era Sejahtera, PT Duta Sari Sejahtera, PT Inti Sumber Bajasakti, dan PT Jaya Arya Kemuning. Kemudian, PT Perwira Aditama Sejati dan PT Prasasti Metal Utama. Dengan begitu, para tersangka pun segera diadili."Tim jaksa penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM-Pidsus) Kejakaan Agung telah melaksanakan tahap II atas enam berkas perkara tersangka korporasi," kata Ketut dalam keterangannya yang diterima pada Jumat 4 November 2022.Setelah pelaksanaan tahap II, tim jaksa penuntut umum (JPU) pun segera mempersiapkan surat dakwaan, untuk segera diserahkan ke Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.Ketut menyebut bahwa keenam tersangka korporasi dijerat Pasal 2 Ayat (1) subsider Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tipikor dan Pasal 3 atau Pasal 4 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).Sebelumnya, berkas enam tersangka korporasi yang diduga merugikan negara dan perekonomian negara dalam kasus ini mencapai Rp 21 triliun itu dinyatakan lengkap."Akibat perbuatan yang dilakukan oleh enam tersangka korporasi yaitu tersangka korporasi PT BES, tersangka korporasi PT DSS, tersangka korporasi PT IB, tersangka korporasi PT JAK, tersangka korporasi PT PAS, dan tersangka korporasi PT PMU mengakibatkan kerugian keuangan negara sebesar Rp 1.060.658.585.069 dan merugikan perekonomian negara Rp 20.005.081.366.339," kata Ketut.Diketahui, selain tersangka korporasi, penyidik Jampidsus Kejagung juga menetapkan mantan Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Direktorat Impor Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Tahan Banurea sebagai tersangka.Kemudian ada Budi Hartono Linardi selaku pemilik PT Meraseti Logistik Indonesia sekaligus anak buahnya yaitu Taufiq.&nbsp;Keduanya diduga telah meloloskan proses impor keenam perusahaan dengan mengurus surat penjelasan (sujel) di Direktorat Impor Kemendag.

Rugikan Negara Rp 21 Triliun! 6 Tersangka Koorporasi Dugaan Korupsi Impor Baja Segera Diadili

Berita Terkait

Berita Rekomendasi