JAKARTA, REQnews - Keputusan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono dengan memberikan demosi selama setahun kepada Kombes Rizal Irawan terkait pemerasan terhadap pengusaha Tony Sutrisno atas laporan kepada brand arloji mewah Richard Mille dipertanyakan."Apa benar Wakapolri mengabulkan pengajuan banding Kombes Rizal Irawan sehingga hukumannya dikurangi?," kata Kuasa hukum Tony Sutrisno, Heroe Waskito dalam keterangannya yang diterima pada Senin 21 November 2022.Pihaknya pun mempertanyakan pemberian keringanan tersebut, dan meminta Komjen Gatot memberikan penjelasan atas pertimbangannya. Menurutnya, putusan tersebut tidak masuk akal dan mengecewakan kliennya."Kami hanya ingin mengonfirmasikan hal ini, jika kabar dalam diagram itu benar, tentu ini sangat mengecewakan klien kami. Pemberian keringanan hukuman itu juga sangat tidak masuk akal dan jauh dari keadilan untuk anggota," kata dia.Ia pun berharap agar putusan banding Rizal bisa diperbaiki, karena dinilai tidak pantas dibela karena telah memeras kliennya ketika mendapatkan musibah."Tony mendukung Kapolri membersihkan oknum-oknum yang bermasalah agar citra institusi Polri kembali bersih di mata masyarakat," ujarnya.Diketahui, kasus tersebut muncul setelah beredarnya bagan dugaan suap Rp 4 miliar dari Tony Sutrisno ke Bareskrim Polri dalam kasus jam tangan Richard Mille dan Ferrari.Dalam Bagan tersebut menyeret nama Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Irjen Syahar Diantono, eks Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi, Kasubdit Kombes Rizal Irawan, dan seorang Kanit berinisial Kompol A.Dari bagan yang beredar menyebut jika Tony Sutrisno diduga memberi suap Rp 4 miliar. Yaitu dengan masing-masing Brigjen Andi SGD 19 ribu, Kompol A mendapatkan Rp 3,7 miliar yang kemudian disetorkan kepada Kombes Rizal sebesar Rp 2,6 miliar.Atas kasus tersebut, Divisi Propam Polri kemudian melaksanakan sidang komisi kode etik Polri (KKEP) terhadap Brigjen Andi, Kombes Rizal, dan Kompol A. Tetapi kasus yang menyeret nama Brigjen Andi dihentikan atas perintah Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, sehingga tak dilakukan sidang etik.Sementara, Kombes Rizal melalui sidang etik divonis demosi atau tidak naik pangkat selama 5 tahun. Tak terima dengan putusan tersebut, Rizal pun kemudian mengajukan banding dan vonis banding menjadi demosi 1 tahun atas perintah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono. Sedangkan, Kompol A disebut mendapat sanksi demosi 10 tahun.

Kuasa Hukum Pertanyakan Vonis Demosi Setahun Kombes Rizal di Kasus Pemerasan Tony Sutrisno

Berita Terkait

Berita Rekomendasi