JAKARTA, REQnews - Direktur Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan jika para pelaku kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat Paniai masih buron, karena majelis hakim membebaskan Mayor Inf (Purn) Isak Sattu sebagai satu-satunya terdakwa dalam kasus tersebut. "Pembebasan ini menjadi pengingat bahwa para prajurit yang bertanggungjawab secara pidana dalam penembakan, termasuk pelaku langsung, komandan militer, dan atasan lainnya di dalam kekejaman tersebut, masih buron," kata Usman dalam keterangannya yang diterima pada Sabtu 10 Desember 2022.Diketahui, Isak saat terjadi teristiwa pada 7-8 Desember 2014, menjabat sebagai Perwira Penghubung (Pabung) Komando Distrik Militer (Kodim) 1705/Paniai.&nbsp;Majelis hakim menilai jika unsur pertanggungjawaban komando yang didakwakan jaksa penuntut umum (JPU) kepada Isak tidak terpenuhi, namun unsur lain yaitu yang menyusun kejahatan HAM berat diakui.Amnesty pun mendesak pemerintah untuk membuka lagi proses hukum terkait kasus Paniai, selain upaya hukum kasasi yang akan ditempuh Jaksa Agung.&nbsp;Yaitu dengan melakukan penyelidikan baru bersama Komnas HAM dengan supervisi Jaksa Agung maupun penyidikan lanjutan Jaksa Agung dengan kerja sama penuh dari Komnas HAM. “Sehingga semua pelaku diinvestigasi dengan segera, efektif, menyeluruh, dan tidak memihak. Dan jika ada cukup bukti, diadili dalam persidangan yang adil dihadapan pengadilan yang berkompeten dan adil,” kata dia.Diketahui, dalam pertimbangan hukumnya majelis hakim menegaskan bahwa pihak di luar Isak yang mestinya dimintai pertanggungjawaban berdasarkan rantai komando secara berjenjang berdasarkan teritori maupun pasukan khusus atau bawah kendari operasi (BKO), baik dari TNI atau Polri.Hakim juga menyebut dua aparat yang melakukan aksi penembakan dan penikaman terhadap korban berdasarkan keterangan saksi Briptu Andi Ridho Amir sebelumnya.&nbsp;Keduanya merupakan anggota Propam yang disebut menembak korban dari jarak kurang lebih dua meter dan anggota Koramil bernama Jusman yang menikam korban dari belakang pada tanggal 8 Desember 2014 di Lapangan Karel Gobay.

Terdakwa Kasus HAM Berat Paniai Dibebaskan, Amnesty: Para Pelaku Masih Buron!

Berita Terkait

Berita Rekomendasi