Sagaing, REQNews.com -- Khant Thiha, aktivis bersenjata Myanmar berjuluk Spiderman, terbunuh dalam bentrok senjata dengan serdadu junta militer Myanmar di Kotapraja Shwebo, Sagaing.Thiha, remaja usia 17 tahun, tewas bersama dua anggota Tentara Serigala Hiam lainnya; Yebaw Paing Gyi dan Win Soe, keduanya berusia 30 tan 27 tahun, dalam baku tembak di dekat Desa Bone Bweit.Spiderman, remaja sekolah menengah atas (SMA) di Yangon, bergabung dengan Tentara Serigala Hitam di Shwebo, akhir April 2022.Thiha menyita perhatian publik dan populer karena mengenakan pakaian dan topeng Spiderman selama aksi protes anti-rezim di Yangon. Ia selamat dari penembakan brutal di setiap aksi demo.Setelah junta militer makin keras memberangus aksi demo, Thiha berpartisipasi dalam serangan gerilya di Yangon. Ia juga bekerja sebagai jurnalisme warga, merekam aksi protes dan kebrutalan tentara.Dia mendirikan Nway Oo Photography, jejaring sosial revolusioner, dan menjadi sukarelawan yang mengurus pasien Covid-19 dengan mengirim tabung oksigen.Khan Thiha melarikan diri untuk menghindari tuduhan penghasutan setelah tentara junta menggeledah rumahnya. Sejak saat itu dia terus terlibat dalam protes flash-mob, meneriakan slogan anti-rezim sambil mengenakan topeng Spiderman untuk mencegah polisi dan tentara mengenalinya."Semangat revolusionernya kuat. Dia ingin berpartisipasi dalam revolusi di mana pun dia berada," kata seorang teman Khant Thiha kepada <a href="https://www.irrawaddy.com/news/burma/burmese-spiderman-killed-in-sagaing.html">The Irrawaddy.</a>Sebanyak 13 organisasi revolusioner di Yangon mengeluarkan penyataan belasungkawa. Juru bicara Tentara Serigala Hitam mengatakan kematian ketiganya adalah kehilangan yang pahit."Dia kurus, tapi sangat berani. Dia maju ke garis depan pertempuran," kata juru bicara itu. "Dia tidak hanya menembak, tapi juga mengambil gambar kekejaman junta militer di Sagaing, dan membantu mengumpulkan dana." &nbsp;

Junta Militer Myanmar Bunuh Spiderman Belia

Berita Terkait

Berita Rekomendasi