Tel Aviv, REQNews.com -- Presiden Isaac Herzog memperingatkan <a href="https://www.reqnews.com/find?key=israel">Israel</a> <a href="https://www.democracynow.org/2023/3/16/headlines/massive_protests_continue_in_israel_as_president_isaac_herzog_warns_of_civil_war">di ambang perang saudara </a>menyusul reformasi peradilan yang diusulkan PM Banjamin Netanyahu menimbulkan gelombang protes nasional."Saya tidak akan membiarkan itu terjadi," kata Herzog dalam pidato, Rabu lalu. "Namun, jurang perang saudara semakin dekat."Herzog mengajukan serangkaian reformasi alternatif, tapi ditolak mentah-mentah PM Benjamin Netanyahu. Situasi menjadi semakin sulit.Protes berkelanjutan terjadi sejak PM Netanyahu mengumumkan reformasi yang diusulkan Januari lalu. Perubahan hukum itu akan memungkinkan parlemen Israel mengesampingkan keputusan Mahkamah Agung dengan suara mayoritas sederhana.Reformasi ini juga memberi pemerintah lebih banyak kekuasaan menunjuk hakim, dan membatasi kemampuan pengadilan meninjau ulang undang-undang yang dianggap tidak masuk akal.Parlemen, Selasa lalu, memilih memajukan RUU yang memungkinkan anggota parlemen mengesampingkan keputusan MA. Pemungutan suara dilakukan setelah ratusan ribu demonstran turun ke jalan-jalan Tel Aviv, Yerusalem, Haifa, dan kota-kota Israel lainnya, untuk menentang pengesahan itu.Herzog, kepala negara seremonial, menanggapi dengan mengusulkan paket reformasi alternatif. Namun dalam paket itu Herzog masih melarang pengadilan meninjau undang-undang yang tidak masuk akal, tapi memungkinkan pembatalan keputusan parlemen dengan mayoritas dua per tiga hakim.Kompromi lainnya adalah memungkinkan parlemen mengesampingkan keputusan hanya dengan persetujuan setidaknya satu cabang pemerintahan lainnya.PM Netanyahu menolak rencana Herzog dengan mengatakan; "Itu hanya akan melanggengkan situasi saat ini." Penolakan ini memicu protes baru, ketika para demonstran berkumpul di Bandara Ben Gurion Tel Aviv, untuk mengganggu perjalanan PM Netanyahu ke Berlin.Menurut demonstran, perubahan hukum akan memungkinkan PM Netanyahu memerintah sebagai seorang otoriter, dan mengesahkan RUU hanya akan melindunginya dari penyelidikan korupsi yang sedang berlangsung.Herzog berpihak pada demonstran, dengan menyebut reformasi judisial itu menindas dan anti-demorasi. Dalam seruan sebelum pemungutan suara, Herzog mengatakan reformasi memicu krisis konstitusional dan sosial."Semua ini harus ditinggalkan sebelum Israel menderita dampak diplomatik, ekonomi, sosial, dan keamanan," katanya.

Presiden Isaac Herzog: Israel di Ambang Perang Saudara

Berita Terkait

Berita Rekomendasi