JAKARTA, REQnews - Di Indonesia, sudah menjadi hal yang biasa dan saling dimaklumi bila terjadi perbedaan menentukan hari awal Ramadan dan Idul Fitri, terutama antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah karena terjadi perbedaan metode.Bagaimana dengan Ramadan 1444 Hijriyah atau tahun 2023 ini?&nbsp;Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis memprediksi awal Ramadan tahun ini akan jatuh pada 23 Maret 2023, dan kemungkinan tidak ada perbedaan antar pihak.Namun, untuk Idul Fitri, kemungkinan akan terjadi perbedaan antara umat Islam dalam merayakannya."Insya Allah mengawali Ramadan kita akan bersama, tidak ada perbedaan di antara kita. Mungkin yang akan ada potensi perbedaan nanti pas Idul Fitri. Itu ada potensi dan juga Idul Adha," kata Cholil Nafis, dikutip dari Republika, Minggu 19 Maret 2023.Ia menjelaskan, awal Ramadan yang diprediksi tidak terjadi perbedaan, dikarenakan Imkanur Rukyat, mempertimbangkan kemungkinan terlihatnya hilal.&nbsp;"Karena juga pemerintah atau NU itu juga menggunakan falaq dengan Imkanur Rukyat kemungkinan bisa dilihat," ujarnya.Muhammadiyah sebelumnya sudah mengumumkan, bahwa berdasarkan hasil hisab, penentuan awal Ramadan 1444 Hijriyah akan bertepatan dengan Kamis 23 Maret 2023."Sementara ini, diperkirakan lebih dari tiga derajat hilal, sehingga potensi perbedaan awal Ramadan seperti kecil atau tidak ada," ucap Cholil."Tapi nanti kemungkinan potensi perbedaan itu pada lebarannya. Itu kemungkinan tidak Imkanur Rukyat, tidak mungkin kelihatan bulan. Sementara Muhammadiyah mengatakan wujudul hilal," ujarnya menambahkan.Cholil mengingatkan, bahwa perbedaan penentuan awal bulan Ramadan dan Idul Fitri di Indonesia sudah biasa, sehingga seluruh umat Islam diimbau mengikuti apa yang diyakini masing-masing."Yang bisa kita lakukan, karena kita sudah berkali-kali, kalau imbauan saya ikuti yang diyakini oleh kita. Yakin kepada Muhammadiyah monggo, yakin kepada pemerintah monggo," kata Kiai Cholil.Meski demikian, ia tetap menyarankan umat Islam mengikuti ketetapan pemerintah, karena sifatnya mengikat.&nbsp;"Secara pribadi, saya mengimbau mengikuti pemerintah. Karena, ketetapannya hakim pada sidang Isbat penetapan awal Ramadan atau lebaran itu kita mengikuti pemerintah. Karena, keputusan pemerintah sifatnya mengikat dan dia akan bertanggungjawab di hadapan Allah SWT," ujar Cholil.

Awal Ramadan 2023 di Indonesia, Beda Hari Lagi atau Barengan?

Berita Terkait

Berita Rekomendasi