JAKARTA, REQnews - Dunia terancam menghadapi bencana kelaparan yang parah akibat perubahan iklim pada tahun 2050 mendatang.Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut, perubahan iklim adalah ancaman nyata ketahanan pangan."Organisasi pangan dunia FAO bahkan memprediksi tahun 2050 mendatang, dunia akan menghadapi potensi bencana kelaparan akibat perubahan iklim, sebagai konsekuensi dari menurunnya hasil panen dan gagal panen," kata Dwikorita di Jakarta, Selasa 11 Juli 2023.Ia mengingatkan pentingnya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, melalui tiga aspek, yakni ekonomi, sosial dan ekosistem."Langkah-langkah strategis harus dilakukan guna mencegah risiko yang lebih fatal," ujar Dwikorita.Menurutnya, saat ini seluruh negara sedang merasakan dampak perubahan iklim dengan tingkatan berbeda-beda, mulai dari cuaca ekstrem, krisis air, hingga bencana alam.Berdasarkan laporan yang dirilis World Meteorological Organization (WMO) atau Organisasi Meteorologi Dunia, kata Dwikorita, disebutkan bahwa tahun 2022 menempati peringkat keenam tahun terpanas dunia.&nbsp; &nbsp;&nbsp;&nbsp;Periode 2015-2022 menjadi delapan tahun terpanas dalam catatan WMO. Pada awal Desember 2020 juga menempatkan tahun 2016 sebagai tahun terpanas (peringkat pertama), dengan tahun 2020 sedang on-the-track menuju salah satu dari tiga tahun terpanas yang pernah dicatat.&nbsp;&nbsp;Sementara itu, di Indonesia berdasarkan pengamatan yang dilakukan BMKG dari 91 stasiun BMKG menunjukkan suhu permukaan rata-rata pada tahun 2022 lebih tinggi 0,9 derajat Celcius dibandingkan tahun 1981-2010, menandakan fenomena peningkatan suhu juga terjadi secara lokal dan global.&nbsp;

Warga Indonesia Siap-siap! Tahun 2050 Ada Bencana Kelaparan Parah

Berita Terkait

Berita Rekomendasi