JAWA TENGAH, REQnews - Sebanyak 11 personel polisi diduga melakukan pelanggaran terkait dengan meninggalnya tahanan Polresta Banyumas. Sebelumnya, tahanan bernama Oki Kristodiawan meninggal setelah ditangkap polisi pada 17 Mei 2023 dan jenazahnya diserahkan kepada keluarga 16 hari kemudian.&nbsp; Sementara itu, pihak keluarga juga telah melaporkan terkait dengan meninggalnya Oki ke Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng).&nbsp; Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng, Kombes Iqbal Alqudusy mengatakan bahwa pihak Propam Polda Jateng tengah menyelidiki kasus tersebut.&nbsp; "Berdasarkan pendalaman, pemeriksaan, penyelidikan yang dilakukan Propam, ada 11 anggota yang diduga melakukan pelanggaran," kata Iqbal pada Senin 17 Juli 2023.&nbsp; Ia menyebut bahwa tiga di antara personel polisi tersebut diduga melanggar disiplin profesi. "Karena lalai dalam tugas menjaga tahanan," lanjutnya.&nbsp; Sementara itu, terdapat delapan personel polisi diduga melakukan pelanggaran etik dalam proses penangkapan Oki.&nbsp; "Dan mereka ini yang berpotensi pidana. Saat ini dilaksanakan penyidikan untuk diproses pidana," katanya.&nbsp; Lebih lanjut, kasus tersebut juga menyeret 10 tahanan lain sebagai tersangka dan proses penyidikan terhadap mereka kini masih menunggu keputusan kejaksaan.&nbsp; Sebelumnya, Oki diduga meninggal dua pekan sebelum polisi memberi tahu pihak keluarga pada 2 Juni 2023 setelah ditangkap polisi pada 17 Mei 2023.&nbsp; Kemudian, berdasarkan salinan rekam medis, Oki dirawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Margono Soekarjo Purwokerto pada 18 Mei 2023 pukul 21.47. Diagnosanya tertulis 'cos.'&nbsp; Lalu keesokan harinya yaitu pada 19 Mei 2023 pukul 04.47, diagnosa Oki berubah menjadi tanda strip. Sementara pada pemeriksaan pukul 06.21 di hari yang sama diagnosanya berubah tanda silang dan diagnosa terakhir itu divalidasi pada 06.44.&nbsp; Setelah itu pihak keluarga tak menerima catatan kesehatan Oki dan polisi baru memberi tahu keluarga bahwa Oki dirawat di RSUD Margono pada 2 Juni 2023.&nbsp; Selanjutnya ketika datang, polisi menyebut Oki sedang kritis dan dirawat di rumah sakit. Tetapi, dalam perjalanan menuju rumah sakit polisi mengubah informasinya dan menyebut Oki telah meninggal.&nbsp; Keluarga pun meminta, rekam medis sejak 20 Mei sampai dengan 2 Juni 2023.&nbsp; Salah satu sepupu Oki bernama Purwoko mengatakan bahwa selama periode tersebut, Oki dirawat di Ruang Asoka RSUD Margono.&nbsp; "Kami menuntut surat perawatan selama 14 hari di Ruang Asoka. Kalau tidak ada, keluarga punya keyakinan meninggal pada 19 mei 2023," kata Purwoko.&nbsp; Kemudian jasad Oki telah diautopsi pada 8 Juni 2023 atau enam hari setelah dimakamkan, tetapi sampai saat ini kelurga belum menerima hasil otopsi tersebut.&nbsp; Sementara itu, dalam rekaman video penangkapan yang beredar, Oki ditangkap dalam kondisi sehat oleh aparat berpakaian sipil kemudian tangan diringkus menggunakan borgol kabel ties.&nbsp; Dalam tayangan video kerja sama antara kepolisian dengan salahs atu tv swasta memeprlihatkan Oki yang ditangkap kemudian dibawa ke dalam mobil dan duduk di kabin paling belakang serta tubuhnya nampak belum terdapat luka.&nbsp; Tetapi dalam tayangan video lainnya, tubuh Oki telah terluka. Namun, video tersebut telah dihapus.&nbsp; Kemudian dalam dokumentasi foto jasad Oki yang dimiliki oleh pihak keluarga, memperlihatkan luka di badannya seperti bekas sayatan dan benturan benda tajam di punggung, tangan dan kaki.

Seorang Tahanan Polresta Banyumas Tewas, 11 Polisi Diduga Lakukan Pelanggaran

Berita Terkait

Berita Rekomendasi