Niamey, REQNews.com -- Prancis berkeras tidak akan menarik pasukan dari Niger. Pemimpin pemberontak di negara itu menghubungi tentara bayaran Wagner Grup untuk menghadapi Prancis dan 12 negara Afrika Barat.Associated Press, mengutip jurnalis Wassim Nasr -- jurnalis dan peneliti senior di Soufan Center -- memberitakan Jenderal Salifou Moody ditengarai bertemu perwakilan Wagner Group dalam kunjungannya ke Mali, negara tetangganya.Pertemuan itu kali pertama dilaporkan France 24, dan Nasr mengatakan telah mengkonfirmasi kebenaran berita itu kepada seorang diploat Prancis dan tiga orang di Mali yang mengetahui pembicaraan itu.Pemimpin kudeta di Niger menghadapi tekanan Prancis dan negara tetangga untuk mengembalikan Mohamed Bazoum ke kursi kepresidenan dalam tujuh hari sejak kudeta. Tengat waktu hampir habis, dan Niger menghadapi kemungkinan dikeroyok Prancis dan negara-negara sekelilingnya."Mereka membutuhkan Wagner Group untuk menjamin kekuasaan," kata Nasr seperti dikutip AP, seraya menambahkan Wagner Group sedang mempertimbangkan permintaan itu.Petinggi Wagner dan pejabat Rusia belum mengomentari kabar itu. Kremlin, Jumat lalu, mengatakan campur tangan apa pun di Niger tidak akan memperbaiki situasi."Kami terus mendukung Niger kembali ke situasi normal tanpa membahayakan nyawa manusia," kata Dmitry Peskov, jutu bicara Kremlin.Yevgeny Prigozhin, bos Wagner Group yang kini berada di Belarusia, menyebut kudeta itu sebagai pemberontakn rakyat yang dibenarkan untuk melawan eksploitasi Barat.Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) mengancam akan mengirim pasukan ke Niger jika pemimpin kudeta tidak mengembalikan Mohammed Bazoum ke kursi kekuasaan.Mohammad Bazoum menjadi tahanan rumah, tapi mulai bisa keluar dan mengeluarkan pernyataan. Ia meminta AS dan seluruh komunitas internasional memulihkan pemerintahannya.Sejumlah negara ECOWAS menggelar intervensi militer ke Niger jika tengat waktu tak dipatuhi pemimpin Niger. Anggota ECOWAS terdiri dari; Benin, Burkina Faso, Cabo Verde, Pantai Gading, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea Bissau, Liberia, Mali, Niger, Nigeria, Senegal Sierra Leone, dan Togo.Namun tidak semua anggota ECOWAS memilih pemerintahan lama Niger. Mali dan Burkina Faso memihak junta militer pelaku kudeta, yang membuat Mohammad Bazoum menuduh keduanya mempekerjakan tentara kriminal Rusia.Franklin Nyamsi, presiden Institut Kebebasan Afrika, mengatakan kepada <a href="https://www.rt.com/africa/580885-niger-junta-wagner-help/">Russia Today </a>bahwa jike ECOWAS mengirim pasukan ke Niger, junta militer Niger, Mali, dan Burkina Faso, akan menganggapnya sebagai deklarasi perang.Konflik semacam ini, kata Nyamsi, akan meningkat dramatis ketika faksi-faksi yang bertikai mencari bantuan negara adidaya. "Kita sedang berada di ambang Perang Dunia Afrika," kata Nyamsi. &nbsp;

Takut Dikeroyok Prancis dan 12 Negara Afrika, Pemimpin Kudeta di Niger Hubungi Wagner Group

Berita Terkait

Berita Rekomendasi