JAKARTA, REQnews - Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mempertimbangkan pelaksanaan sidang dugaan tindak pidana penistaan ​​agama Panji Gumilang, digelar di luar Jakarta.&nbsp; Diketahui, sebelumnya Bareskrim Polri telah menyerahkan tahap I berkas perkara Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun itu ke Kejaksaan Agung.&nbsp; "Nanti kita lihat ya, apakah nanti akan dibawa ke daerah atau di Jakarta," kata Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana dikutip pada Minggu 20 Agustus 2023.&nbsp; Ia mengatakan bahwa terdapat sejumlah pertimbangan apabila memutuskan penyelesaian eksekusi di Jakarta atau daerah, salah satunya masalah keamanan.&nbsp; “Kalau misalnya di Jakarta, kita akan melihat perkembangan keamanan dan sebagainya. Tapi, kalau cukup di daerah memang kita menilai itu aman ya enggak masalah di daerah aja kita serahkan,” kata dia.&nbsp; Ia mengatakan bahwa keputusan sengketa perkara Panji Gumilang hingga saat ini belum diputuskan, karena berkas perkara masih diteliti oleh jaksa.&nbsp; Sementara itu, Kejagung telah menunjuk sebanyak 15 orang jaksa untuk melakukan penelitian terhadap syarat formil dan material dalam berkas perkara kasus tersebut.&nbsp; "Kami punya waktu 14 hari untuk melakukan penelitian terhadap syarat formil dan materiil terhadap berkas perkara berdasarkan KUHAP," kata Ketut.&nbsp; Menurutnya, apabila dalam batas 14 hari ke depan berkas perkara cukup bukti, maka layak untuk dinyatakan lengkap atau P-21.&nbsp; Setelah itu, proses selanjutnya yaitu pelimpahan tahap 2 yaitu tersangka dan barang bukti.&nbsp; "Tapi, kalau tidak, mungkin kami koordinasi dengan teman-teman penyidik (BareskrimPolri)," katanya.&nbsp; Ketut mengatakan bahwa saat ini jaksa penuntut masih fokus pada masalah penistaan ​​agama atas nama Panji Gumilang.&nbsp; Yaitu, sesuai dengan Surat pemberitahuannya, terutama Penyidikan (SPDP) yang diterima tim jaksa dari penyidik, yakni menyangkut penodaan agama Pasal 156 huruf f KUHP dan Undang-Undang ITE.&nbsp; Sementara itu, terkait dengan dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang juga diusut Bareskrim Polri, pihaknya belum menerima pemberitahuan dari penyidik.&nbsp; Menurutnya, apabila dua perkara diserahkan bersamaan, biasanya perkara bisa digabung menjadi satu. Namun, dalam kasus Panji Gumilang terkait penistaan ​​agama dan TPPU terpisah.&nbsp; "Ketika ada berkas perkara lain yang TPPU kami juga terima biasanya sih kalo misalnya berkas perkara itu diterima secara bersamaan, berkas berkasnya bisa digabungkan untuk kelezatan," ujarnya.

Kejagung Pertimbangkan Sidang Kasus Panji Gumilang Digelar di Luar Jakarta, Ini Alasannya..

Berita Terkait

Berita Rekomendasi