JAKARTA, REQnews - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) menegaskan jika penjualan nomor<a href="https://www.reqnews.com/read/news/9713/mulai-minggu-kemarin-verifikasi-nomor-seluler-harus-scan-wajah"> seluler</a> baru mengalami penurunan sejak kebijakan recycle atau daur ulang. Akhirnya masyarakat memilih untuk mempertahankan nomor lama dibandingkan harus menggunakan nomor daur ulang.&nbsp;“Kami mendapatkan laporan dari teman-teman operator seluler, nomor yang recycle sudah tidak laku. Maka dia (masyarakat) tetap mempertahankan nomor-nomor yang ada,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Wayan Toni Supriyanto dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 20 September 2023.Ia menegaskan jika banyak pengguna yang secara mendadak mendapat tagihan karena pinjaman online melalui seluler daur ulang yang baru dipakai.&nbsp;Padahal pengguna tersebut tak melakukan transaksi atau pinjaman apa pun. Besar kemungkinan, transaksi dilakukan oleh pengguna nomor seluler sebelumnya.&nbsp;“Setelah dia gunakan nomor baru (recycle), ditagih sama tagihan, pinjol (pinjaman online), mungkin dia tagihan utang,” katanya.Adapun nomor seluler didaur ulang dalam waktu 60 hari kalender. Ini menandakan jika waktu 60 hari pemilik tidak menggunakan nomor seluler, nomor tersebut akan hangus dan didaur ulang untuk calon pengguna lainnya.&nbsp;“Pelaksanaan recycle dilakukan oleh operator selular terhadap nomor nomor yang telah memasuki grace period atau masa tenggang, atau masa tunggu. Jika tidak dilakukan isi ulang pulsa, maka akan dilakukan recycle atau daur ulang,” kata Wayan.Sebagai informasi, Kebijakan daur ulang nomor seluler sendiri dimuat dalam Peraturan Menteri Kominfo Nomor 14 Tahun 2018 tentang Rencana Dasar Teknis (Fundamental Techical Plan) Telekomunikasi Nasional.&nbsp;Beleid tersebut mengatur bahwa nomor seluler yang sudah tidak digunakan harus dimanfaatkan untuk calon pengguna lain yang membutuhkan.&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Kominfo Ungkap Alasan Masyarakat Ogah Pakai Nomor Daur Ulang, Alasannya Miris

Berita Terkait

Berita Rekomendasi