JAKARTA, REQNews &nbsp;- Video seorang guru yang mengajar di SMAN 3 <a href="https://www.reqnews.com/read/news/36998/viral-tabrak-pesepeda-polisi-akan-panggil-kadinsos-takalar">Takalar</a>, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menjadi sorotan karena melakukan <a href="https://www.reqnews.com/read/news/69660/pelajar-sd-di-buton-jadi-korban-bullying-dipaksa-minum-air-kencing-senior-begini-akhir-kasusnya">bullying </a>atau perundungan terhadap salah satu siswa beredar viral di media sosial.Sang guru menghina dan membandingkan pekerjaan orang tua seorang murid yang bekerja sebagai <a href="https://www.reqnews.com/read/news/63879/berprofesi-petani-ppatk-ungkap-transaksi-janggal-ratusan-juta-di-rekening-penembak-kantor-mui">petani </a>dengan Panglima TNI.Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Twitter @pai_c1.Dalam video itu terlihat seorang guru memanggil seorang siswa ke hadapannya di depan kelas.Kemudian guru tersebut mengucapkan kata-kata yang dianggap menghina profesi orang tua siswa."Ku kira panglima, bapakmu ternyata petani," ucap guru tersebut, dikutip pada Minggu 8 Oktober 2023.Mendengar ucapan guru tersebut, para siswa yang ada di kelas pun langsung pasang badan membela rekannya yang dibully."Yang penting halal Pak," ucap seorang siswa lain.Guru pria itu lantas sadar ada salah satu siswa yang merekamnya dan mencoba untuk menghentikan aksi tersebut.Tetapi siswa-siswa di kelas itu nampak tak gentar dan tetap meminta guru itu bertanggung jawab atas ucapannya.Seorang siswa lain bahkan maju ke hadapan kelas, menghampiri guru itu.Adu mulut pun tak terhindarkan antara para siswa dan sang guru.Ketika keributan mulai terjadi, guru tersebut mencoba keluar kelas. Tetapi para siswa mengikutinya dan terus mempertanyakan ucapannya.Menurut Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Takalar, kejadian bermula saat guru PPKN bernama Jufri menggelar diskusi di ruangan kelas 12.Setelah kejadian, Ilham memanggil guru itu ke ruangannya. Di ruangan tersebut, Ilham bersama Wakasi Kurikulum dan pengawas pembina mengklarifikasi kejadian kepada oknum guru."(Kami) memberitahu apa yang dilakukan itu termasuk dalam perundungan atau bullying dan guru itu menceritakan kronologisnya dan dia merasa bersalah juga," jelas Ilham.Selain guru, dua orang siswa dan dua orang siswi juga dipanggil menghadap ke kepala sekolah.Menurut Ilham, para siswa akhirnya mau memaafkan sang guru. Meski demikian, mereka tak mau guru itu mengajar lagi di kelasnya."Kami mewawancarai (siswa-siswi) bersama pengawas, dan mereka menyampaikan suasana kebatinan mereka masih nyaman tapi setelah pendampingan selama sejam dan akhirnya mereka memaafkan gurunya," beber Ilham."Tetapi menyampaikan ke pihak sekolah bahwa bukan lagi guru bersangkutan yang mengajar di kelasnya," sambungnya.

Parah! Guru di Takalar Bully Siswa karena Anak Petani, Seisi Kelas Protes Keras

Berita Terkait

Berita Rekomendasi