JAKARTA, REQNews - Kasus<a href="https://www.reqnews.com/read/news/70266/ternyata-6-dari-7-pasien-cacar-monyet-idap-hiv-begini-cara-penularannya"> cacar monyet</a> atau monkeypox di Indonesia jumlahnya kembali naik, kini sudah berjumlah 14 orang.Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) <a href="https://www.reqnews.com/read/news/70224/temukan-4-kasus-baru-cacar-air-monyet-total-sudah-7-orang-di-indonesia-semuanya-di-jakarta">Kemenkes </a>RI dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan pihaknya melakukan tracing kepada orang-orang yang memiliki riwayat kontak erat. Hal ini menyasar pada kelompok berisiko seperti LSL,<a href="https://www.reqnews.com/read/news/70266/ternyata-6-dari-7-pasien-cacar-monyet-idap-hiv-begini-cara-penularannya"> biseksual</a>, dan heteroseksual."Kita juga melakukan penanggulangan dengan penyelidikan epidemiolog, menyiapkan laboratorium rujukan pemeriksaan WGS terhadap kasus konfirmasi mpox, kita masih menunggu hasil WGS untuk melihat jenis varian dari mpox dari 14 pasien terkonfirmasi," ujar dr Maxi dalam konferensi pers virtual, Kamis 26 Oktober 2023.Kemenkes &nbsp;juga melakukan pelaporan secara real time melalui aplikasi new all record (NAR) dan juga melapor ke WHO."Saya kira (aplikasi NAR) dipakai untuk Covid-19, dan kita bisa pakai sekarang. Kita juga membuat laporan ke WHO," katanya.Terkait pelaporan tersebut, dr Maxi mengatakan pihaknya kerap melibatkan WHO Indonesia dalam setiap rapat mengenai cacar monyet ini."Saran WHO, vaksinasi boleh diteruskan dan tentunya di kelompok-kelompok rentan," tuturnya.

Terus Bertambah, Kasus Cacar Monyet Menjadi 14 Orang, Kemenkes Lapor WHO

Berita Terkait

Berita Rekomendasi