JAKARTA, REQnews - Dittipidum Bareskrim Polri hingga kini telah memeriksa sebanyak 61 saksi dalam proses penyidikan dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) oleh Rocky Gerung.&nbsp; "Di BAP sebanyak 61 saksi sejak naik sidik," kata Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro dalam keterangannya pada Selasa 21 November 2023.&nbsp; Jenderal bintang satu Polri itu menjelaskan bahwa saksi yang diperiksa itu berasal dari 26 laporan yang masuk ke berbagai Polda jajaran.&nbsp; Meskipun demikian, Djuhandani mengaku belum menjadwalkan pemeriksaan kembali terhadap Rocky.&nbsp; "2 LP Bareskrim, 4 LP PMJ, 12 LP Kaltim, 3 LP Kalteng, 3 LP Sumut, 2 LP DIY. Belum (menjadwalkan pemeriksaan lagi) penyidik masih di lapangan," kata dia.&nbsp; Sementara itu, Djuhandani sebelumnya sempat membantah jika telah menetapkan Rocky Gerung sebagai tersangka dalam kasus ini.&nbsp; "Belum (tersangka) kami baru naik penyidikan," kata Djuhandhani beberapa waktu lalu.&nbsp; Sementara itu, Rocky Gerung dihadapan Capres Ganjar Pranowo mengaku telah menjadi tersangka dalam kasus tersebut.&nbsp; "Status saya ini tersangka," kata Rocky pada acara Sarasehan dan Temu Alumni Universitas Negeri Makassar pada Sabtu 18 November 2023.&nbsp; Sebelumnya, penyidik Bareskrim Polri telah melakukan pemeriksaan terhadap Rocky Gerung ketika kasus masih dalam tahap penyelidikan pada Rabu 6 September 2023 dan dilanjutkan Rabu 13 September 2023 lalu.&nbsp; &nbsp; Materi yang ditanyakan penyelidik yaitu terkait dengan data dan argumentasi Rocky Gerung terkait Undang-undang Omnibuslaw yang dinilai tidak berpihak kepada buruh dan Ibu Kota Negara (IKN).&nbsp; &nbsp; Kemudian materi pertanyaan lain yang diajukan oleh pihaknya juga terkait dengan data serta argumentasi Rocky Gerung soal jatuhnya harga komoditas sawit.&nbsp; &nbsp; Penyidik juga menanyakan terkait dengan tujuan Rocky Gerung memberikan ceramah pada acara Konsolidasi Akbar Aliansi Aksi Sejuta Buruh bersama Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) di Bekasi pada Sabtu 29 Juli 2023 lalu.&nbsp; &nbsp; Sehingga pernyataannya dalam acara tersebut telah dinilai oleh sebagian pihak memuat unsur kebencian berbasis SARA dan menghina pemerintah serta Presiden Joko Widodo (Jokowi).&nbsp; &nbsp; Penyidik sebelumnya menegaskan bahwa yang diproses dalam kasus tersebut bukan tentang penghinaan terhadap Presiden Jokowi atau pemerintah.&nbsp; &nbsp; Tetapi yang diproses adalah terkait adanya 26 Laporan Polisi (LP) dari lima Polda dan Bareskrim tentang perkara dugaan tindak pidana menyebarkan berita bohong atau hoaks dan ujaran kebencian berbasis SARA.&nbsp; &nbsp; Rocky diduga melanggar Pasal 45A ayat (2) jo Pasal 28 ayat (2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau Pasal 156 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan/atau 160 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan atau Pasal 14 ayat (1), ayat (2) dan/atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana.

61 Saksi Telah Diperiksa dalam Kasus Dugaan Penyebaran Hoaks Rocky Gerung

Komentar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi