JAKARTA, REQNews - Polisi mengungkap motif RA (29) <a href="https://www.reqnews.com/read/news/71879/pria-penganiaya-balita-3-tahun-di-condet-hingga-patah-leher-dan-koma-berhasil-dibekuk-polisi">menganiaya balita</a> berinisial H (3) asal Kramat Jati, Jakarta Timur hingga <a href="https://www.reqnews.com/read/news/70264/tak-kunjung-siuman-usai-dianiaya-polisi-gegara-jilbab-armita-geravand-dinyatakan-mati-otak">cidera otak</a> dan leher patah yang menyebabkan koma hingga kini.RA (29) merupakan kekasih tantenya. Dia tega melakukan penganiayaan yang begitu keji karena merasa terganggu ketika ingin berhubungan intim.Hal itu disampaikan kleh <a href="https://www.reqnews.com/read/news/24882/kapolres-blitar-ahmad-fanani-yang-ribut-dengan-anak-buah-kini-jadi-wakapolres-jaktim">Kapolres Metro Jakarta Timur </a>Kombes Pol Leonardus Simarmata saat jumpa pers di Jakarta, Selasa 12 Desember 2023.Ia mengatakan, pelaku RA merasa terganggu dengan tangisan korban padahal ketika itu ingin berhubungan intim dengan pacarnya berinisial S (17), yang merupakan tante korban di dalam kontrakan."Tante korban (S) dan tersangka RA ini tinggal di dalam satu rumah di kontrakan layaknya suami istri. Korban sering rewel sehingga mengganggu hubungan asmara pelaku," ujarnya.Leonardus menuturkan RA kerap melakukan penganiayaan terhadap H hingga kondisinya saat ini kritis di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.Hubungan RA dan S belum resmi menikah. Namun keduanya diketahui tinggal satu rumah dan keduanya sudah berhubungan layaknya suami istri. &nbsp;Sedangkan korban H adalah keponakan S, yang dititipkan oleh orang tuanya yang sedang bekerja di luar negeri sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW). &nbsp;"Tersangka RA berkenalan dengan tante korban di media sosial. Keduanya kemudian menjalin asmara. Mereka mengontrak di tempat yang disewa oleh tersangka dan tinggal sekamar layaknya suami istri," ungkap Kombes Leo.Dalam kasus ini, polisi belum menetapkan tante korban sebagai tersangka karena S masih berusia di bawah umur. &nbsp;"S masih sebagai saksi. Tante korban masih intensif dilakukan pemeriksaan, statusnya masih saksi," ucapnya.Pelaku dikenakan Pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. &nbsp;

Kejam! Terganggu Saat Berhubungan Intim Jadi Motif Pria Penganiaya Balita hingga Patah Leher di Jaktim

Berita Terkait

Berita Rekomendasi