SERANG, REQnews – Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang menghentikan kasus Muhyani (58) seorang peternak di Serang, Banten yang menikam seorang pencuri kambing bernama Waldi.&nbsp; Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan (SKP2) dikeluarkan setelah dilakukan ekspose (gelar perkara) di Kejati Banten pada Jumat 15 Desember 2023 kemarin.&nbsp; "Hasil ekspose semua sepakat bila bahwa perkara an Muhyani Bin Subrata tidak layak untuk dilimpahkan ke pengadilan," kata Kajati Banten Didik Farkhan pada Jumat 15 Desember 2023.&nbsp; "Berdasarkan fakta perbuatan yang digali oleh Jaksa Penuntut Umum, ditemukan bahwa telah terjadi 'pembelaan terpaksa (noodweer)' sebagaimana yang dimaksud oleh Pasal 49 Ayat (1) KUHP," lanjutnya.&nbsp; Didik menambahkan isi pasal itu bahwa dalam tidak dipidana, barang siapa melakukan perbuatan pembelaan terpaksa untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, kehormatan, kesusilaan atau harta benda sendiri maupun orang lain, karena ada serangan atau ancaman ketika itu yang melawan hukum, terhadap diri sendiri maupun orang lain, terhadap kehormatan kesusilaan atau harta benda sendiri maupun orang lain.&nbsp; "Bahwa dalam berkas perkara terungkap bahwa Muhyani Bin Subrata selaku penjaga kambing, berdasarkan Pasal 49 ayat (1) KUHP dapat melakukan pembelaan terpaksa atas harta benda milik sendiri maupun orang lain,"kata dia.&nbsp; Lebih lanjut, Didik mengatakan bahwa menurut hukum, seseorang yang melakukan perlawanan untuk mempertahankan harta benda miliknya atau melindungi harta benda orang lain dikelompokkan sebagai orang yang melakukan pembelaan terpaksa.&nbsp; Seperti diketahui bahwa berdasarkan Visum et Repertum No VER/PD/01/II/2023/RS Bhayangkara tanggal 14 Maret 2023 yang memeriksa korban memberikan kesimpulan korban meninggal dunia akibat pendarahan.&nbsp; Ia menyebut bahwa berdasarkan berkas perkara, terungkap korban sempat meminta bantuan saksi AS, terpidana yang melakukan pencurian yang sudah dijatuhi pidana selama satu tahun penjara, untuk menolongnya.&nbsp; "Akan tetapi karena tidak ditolong oleh saksi AS, korban meninggal di area persawahan," tambahnya.&nbsp; Selanjutnya, Didik menyebut jika dalam ekspose terungkap bahwa dari hasil Visum et Repertum dapat diperoleh kesimpulan korban tidak dinyatakan meninggal secara langsung karena perbuatan terdakwa yang menusukkan gunting ke bagian dada korban.&nbsp; "Akan tetapi korban meninggal karena perdarahan dan tidak segera mendapatkan bantuan, sehingga dapat disimpulkan korban tidak secara langsung meninggal oleh akibat perbuatan terdakwa," kata dia.&nbsp; Selanjutnya, dari berkas perkara diperoleh fakta jika terdakwa melakukan perlawanan terhadap korban dengan menggunakan alat berupa gunting.&nbsp; Hal itu dilakukan karena terdakwa merasa terancam dengan korban yang membawa sebilah golok, di mana pada saat kejadian korban hendak mengeluarkan sebilah golok yang telah dipersiapkannya ketika tertangkap tangan oleh terdakwa.&nbsp; "Jadi pada hari ini Kajari Serang telah mengeluarkan SKPP karena berdasarkan kesimpulan&nbsp; pembelaan terpaksa dapat dibuktikan memang benar telah dilakukan oleh Terdakwa Muhyani, jadi perkara itu close dan tidak dilakukan penuntutan," ujarnya.

Kasus Peternak Tikam Pencuri Kambing di Serang Dihentikan, Jaksa Yakin Muhyani Bela Diri!

Berita Terkait

Berita Rekomendasi