JAKARTA, REQnews - Dua orang ibu rumah tangga di Condet menjadi korban <a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/71658/waspada-ramai-beredar-pesan-whatsapp-berisi-aplikasi-pps-pemilu-2024-ternyata-modus-penipuan">penipuan</a> investasi bodong dengan modus <a href="https://www.reqnews.com/read/news/71848/tiktok-beli-tokopedia-840-juta-dolar-as-siap-buka-bisnis-belanja-online">bisnis</a> katering institusi pemerintah.Akibat penipuan tersebut, kedua korban mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Mereka pun akhirnya melaporkan kasus ini ke Polres Jakarta Timur pada Jumat, 29 Desember 2023.Laporan dua korban ini telah di terima oleh penyidik Polres Jakarta Timur dengan nomor laporan LP/B/3795/XII/2023/SPKT dan LP/B/3794/SPKT.Diketahui, kedua korban bernama Liana Sari dan Uyuni Hastuti. Kedua wanita tersebut mengalami kerugian mencapai nyaris Rp 150 juta.Sementara itu pelaku diketahi bernama Raden Siti Latifah (RSL). Dalam melancarkan aksinya, pelaku <a href="https://www.reqnews.com/read/news/67791/waspada-marak-modus-penipuan-yang-catut-nama-staf-ketua-kpk">mencatut nama institusi</a> pemerintah dan menjanjikan korban keuntungan ratusan juta."Modus &nbsp;pelaku menawarkan kepada para korban menjual nama lembaga negara seperti BKN, BPKP, dan Telkom," kata kuasa hukum korban Rio Saputro, dikutip Senin, 1 Januari 2023.Sebelum penipuan ini terungkap, bisnis katering yang dimulai sejak Mei 2023 itu awalnya lancar selama beberapa bulan. Kemudian, para korban dijanjikan keuntungan jauh lebih besar, tapi syaratnya mereka harus memberikan modal atau investasi.Namun apes, keuntungan yang dijanjikan tak kunjung diberikan pelaku."Modusnya menahan katering di Pusbang BKN Ciawi dan lainnya yang dibayarkan 2 minggu sekali sejak bulan Mei 2023," jelas Rio.Kedua korban juga awalnya tidak menaruh curiga kepada pelaku. Pasalnya, anak angkat pelaku memang bekerja menjadi honorer di Pusbang BKN Ciawi, Jawa Barat. Selain itu, pelaku juga merupakan tetangga korban."Pelaku itu tetangga sama korban dan sudah lumayan lama tinggal di Condet, anaknya juga memang kerja di BKN Ciawi," ujar Rio.Rio menambahkan, terkuaknya penipuan ini bermula dari macetnya pembayaran kepada korban. Setelah dicek oleh para korban ke BKN Ciawi, ternyata bisnis katering tersebut tidak pernah ada."Kebetulan juga salah satu korban ini suaminya wartawan di media online, dia pakai jaringannya untuk cek ke sana, dan ternyata fiktif usaha itu," kata dia."Tidak ada katering yang dijanjikan oleh pelaku di sana. Ditambah lagi ada beberapa orang yang mencari pelaku di rumahnya. Ternyata mereka juga korban dengan modus yang sama," tandasnya.&nbsp;

Waspada Penipuan Bisnis Katering Fiktif Catut Institusi Pemerintah! Istri Wartawan Jadi Korban hingga Rugi Ratusan Juta

Berita Terkait

Berita Rekomendasi