Tel Aviv, REQNews.com -- Haaretz, salah satu surat kabar paling berpengaruh, memberitakan Isarel<a href="https://english.almayadeen.net/news/politics/israeli-media-warns-settlers-to--prepare-for-a-civil-war"> di ambang perang saudara,</a> menyusul aksi protes besar-besaran di Tel Aviv terhadap kepemimpinan PM Benjamin Netanyahu."Bayangkan apa yang terjadi ketika massa turun ke jalan sedangkan konflik masih terjadi," tulis Haaretz. "Jalanan akan bergejolak dan meledak-ledak."Versi lain 'perang saudara', masih menurut Haaretz, hampir meletus. Kementerian Luar Negeri tercabik-cabik dalam perebutan kekuasaan yang melibatkan tiga pihak.Pemerintah PM Benjamin Netanyahu, tulis Haaretz, menggambarkan pengunjuk rasa sebagai pengkhianat yang melemahkan negara dan tentara di garis depan perang melawan Hamas.Pengunjuk rasa akan ditindak sebagai mestinya, mengingat maraknya senjata api yang didistribusikan berdasarkan afiliasi politik.Di sisi lain, pengunjuk rasa menyebut pemerintahan yang dipimpin PM Netanyahu adalah mimpi buruk kekuasaan. PM Netanyahu membuat banyak janji tapi tidak satu pun yang terwujud.Pernyataan lain dari pengunjuk rasa mengatakan Israel saat ini sibuk memastikan perang panjang di Gaza dan perbatasan Lebanon, seraya terus memicu pertikaian di Tepi Barat dan membunuh lebih banyak penduduk Palestina.Menurut Haaretz, kelangsungan hidup pemerintah PM Netanyahu sangat tergantung konflik di Gaza, perbatasan Lebanon, dan Tepi Barat. Itulah alasan mengapa PM Netanyahu menginginkan perang panjang di Gaza."Tahun 2024 diperkirakan akan menjadi tahun suram dan bermasalah," tulis Haaretz, dengan mengurai serangkaian krisis; korban perang, manuver di Gaza, perbatasan Lebanon dan meluasnya pengorbanan warga Israel yang ditawan Hamas.Di bagian lain laporannya, Haaretz membahas krisis ekonomi dan meramalkan terjadinya kerusuhan, protes terus-menerus, dan kondisi militer Israel."Pekan ini, menjadi jelas bahwa polisi kembali beroperasi sebagai Milisi Ben Gvir -- menteri kepolisian Israel -- seperti sebelum 7 Oktober," tulis Haaretz.Protes dipastikan akan berlangsung setiap hari dan tanpa henti. Di level atas, menurut laporan The Wall Street Journal, perselisihan di antara anggota kabiet perang mulai meletus hebat; mengancam dan melemahkan strategi militer yang sedang dijalankan dalam perang di Gaza.PM Benjamin Netanyahu tampaknya gagal menyatukan Israel lewat perang melawan Hamas. Di Gaza, Brigade al-Qassam dan faksi-faksi perlawanan Palestina kian intensif mengajak tentara Israel bertempur jarak dekat.Laporan <a href="https://english.almayadeen.net/news/politics/al-qassam-ambush-takes-down-30-israeli-soldiers-in-one-go">Al Mayadeen</a> menyebutkan 30 serdadu Yahudi terjebak di dalam gedung di Bani Suheila. Brigade al-Qassam meledakan gedung dengan cangkang termobarik, dan prajurit Israel bergelimpangan.

Haaretz: Israel di Ambang Perang Saudara, Kabinet Bertengkar, Partai Politik Distribusikan Senjata

Berita Terkait

Berita Rekomendasi