BERLIN, REQNews - Para menteri luar negeri negara-negara Kelompok Tujuh (G-7), melalui pernyataan yang dimuat di laman Kemenlu Italia pada Sabtu 17 Februari 2024, mengecam keras transfer senjata<a href="https://www.reqnews.com/read/news/73112/makin-mesra-kini-giliran-vladimir-putin-akan-kunjungi-korea-utara"> Korea Utara </a>ke Rusia.G-7 menyebut tindakan itu sebagai pelanggaran resolusi Dewan Keamanan <a href="https://www.reqnews.com/read/news/73875/israel-murka-kala-kepala-bantuan-pbb-sebut-hamas-bukan-teroris">Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).</a>Pernyataan tersebut dikeluarkan para menteri luar negeri <a href="https://www.reqnews.com/read/news/72320/keren-kota-di-amerika-serikat-bakal-ganti-nama-jalan-jadi-palestine-avenue">Amerika Serikat</a>, Inggris, Prancis, Jerman, Kanada, Italia, dan Jepang serta Perwakilan Tinggi Uni Eropa di sela-sela Konferensi Keamanan Munich.Pernyataan dibuat di tengah spekulasi bahwa pertemuan puncak 13 September 2023 antara pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin &nbsp;di landasan pacu antariksa Rusia kemungkinan akan menghasilkan kesepakatan senjata.Para menlu juga menyatakan kekhawatiran mengenai potensi transfer teknologi terkait nuklir atau rudal balistik ke Korut, atau transfer senjata konvensional maupun barang-barang penggunaan ganda lainnya dari Rusia ke Korut.Pyongyang diduga memberikan artileri dan amunisi ke Rusia untuk digunakan dalam perang yang dilancarkan pasukan Putin di Ukraina, sebagai imbalan atas potensi transfer teknologi senjata Rusia.Pada Januari, Gedung Putih mengatakan Korut telah memberi Rusia beberapa lusin rudal balistik, yang beberapa di antaranya untuk melawan Ukraina pada 30 Desember 2023, serta 2 Januari dan 6 Januari tahun ini.&nbsp; &nbsp;

Korut Transfer Senjata ke Rusia Bikin Negara G-7 Berang, Sebut Langgar Resolusi PBB

Berita Terkait

Berita Rekomendasi