JAKARTA, REQnews - Pemilihan<a href="https://www.reqnews.com/read/news/70950/biden-akan-dorong-jokowi-berperan-lebih-besar-selesaikan-konflik-israelhamas"> presiden</a> Amerika Serikat (AS) tampaknya akan kembali menyajikan pertarungan antara dua sosok penting yaitu Joe Biden dan Donald Trump. Hal ini diperkuat dengan Nikki Haley yang memutuskan untuk muncur dari calon presiden AS dari Partai Republik pada Rabu 6 Maret 2024.&nbsp;Mundurnya Haley akhirnya membuat Trump digadang-gadang menjadi calon kuat dari partai tersebut pada pemilu presiden AS November 2024 mendatang.&nbsp;Pengunduran diri Haley ini sehari setelah Super Tuesday (pemilihan pendahuluan) setelah Trump menang telak 14 dari 15 kontes pencalonan dari Partai Republik.&nbsp;"Kini waktunya telah tiba untuk menunda kampanye saya. Saya tidak menyesal," kata Haley, dilansir Reuters.Ia juga menegaskan bahwa Trump berpotensi besar menjadi calon presiden dari Partai Republik. Namun, Haley tidak mendukung Trump.&nbsp;"Sekarang terserah pada Donald Trump untuk mendapatkan suara dari orang-orang di partai kami maupun di luar partai, yang tidak mendukungnya. Saya harap dia melakukan itu," kata Haley.Menanggapi hal ini, Trump hanya mengomentari dengan singkat pengunduran diri Nikki Haley.&nbsp;"Nikki Haley dikalahkan tadi malam," tulis Trump di platform media Truth Social.Kondisi ini memperlihatkan peluang besar jika Donald Trump dan Joe Biden akan kembali bertarung untuk kedua kalinya. Setelah keduanya telah bertarung di Pilpres AS 2020.&nbsp;&nbsp;

Pilpres AS 2024 Jadi Ajang Biden vs Trump Jilid II? Ini Alasannya

Berita Terkait

Berita Rekomendasi