MOSKOW, REQNews - Rusia menyebut Ukraina bersama Amerika Serikat dan Inggris terlibat dalam serangan di <a href="https://www.reqnews.com/read/news/74988/pelaku-penembakan-di-gedung-konser-crocus-city-hall-yang-tewaskan-137-orang-ternyata-warga-tajikistan#google_vignette">Crocus City Hall</a>, Moskow, yang menewaskan sedikitnya 139 orang orang pada Jumat pekan lalu.Hal itu dikemukakan oleh direktur <a href="https://www.reqnews.com/read/news/73297/bocoran-laporan-intelijen-israel-siap-perang-besar-dengan-hizbullah-di-lebanon">badan intelijen </a>Rusia FSB Alexander Bortnikov yang tidak percaya begitu saja bahwa ISIS sebagai pelaku serangan saat konser musik tersebut."Kami percaya bahwa serangan itu disiapkan oleh keduanya, kelompok radikal Islam sendiri dan difasilitasi oleh layanan khusus Barat," kata Bortnikov, dalam wawancara di televisi, seperti dilaporkan Reuters, Rabu 27 Maret 2024."Dinas khusus Ukraina terkait (juga) langsung dengan ini," kata Bortnikov, menambahkan.Menurut dia, Ukraina telah mempersiapkan para pelaku di lokasi tidak dikenal di Timur Tengah.Saat ditegaskan oleh jurnalis apakah Ukraina dan sekutunya, Amerika Serikat serta Inggris, terlibat, Bortnikov menjawab, "Kami kira itu masalahnya. Bagaimanapun, kita sekarang berbicara tentang tekstur yan kami miliki. Itu adalah informasi umum."Pria 72 tahun itu belum mengidentifikasi pihak manapun yang secara khusus memerintahkan serangan tersebut. Namun dia menegaskan sedang menyaipkan langkah-langkah pembalasan.Ukraina berulang kali membantah terlibat dalam serangan itu dan menyebut tuduhan Rusia sebagai kebohongan. Amerika Serikat dan Inggris menyebut <a href="https://www.reqnews.com/read/news/74966/as-sebut-isis-dalang-pembantaian-massal-di-gedung-konser-crocus-city-hall-yang-tewaskan-133-orang">ISIS </a>di balik serangan seraya menyebut tuduhan Rusia sebagai omong kosong.

Nah Loh, Direktur Badan Intelijen Rusia Sebut Ukraina, Inggris dan AS Terlibat Serangan Teror di Crocus City Hall

Berita Terkait

Berita Rekomendasi