JAKARTA, REQnews - Pemerintahan Israel melakukan pembredelan kebebasan pers dengan menutup stasiun siaran <a href="https://www.reqnews.com/read/news/70103/intelejen-israel-tuduh-wartawan-al-jazeera-bocorkan-posisi-pasukan-israel-ke-hamas">Al Jazeera</a> di Israel. Hal ini menuai kecaman dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).&nbsp;PBB menegaskan jika penyimpangan terhadap prinsip kebebasan pers ini berkaitan dengan penutupan kantor Al Jazeera di Israel.&nbsp;“Pers yang bebas, memberikan layanan yang sangat berharga untuk memastikan masyarakat mendapat informasi dan dilibatkan,” kata juru bicara PBB Dujarric, Minggu 5 Mei 2024.&nbsp;Sebelumnya diketahui jika pemerintah Israel setuju untuk menutup kantor lokal Al Jazeera serta menghentikan operasi saluran berita di Israel karena dianggap membahayakan keamanan.&nbsp;Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi juga segera menandatangani perintah untuk menutup kantor Al Jazeera di Israel. Selain itu juga menyita peralatan siarannya dan memblokir situsnya dan memutus penyiarannya dari perusahaan kabel dan satelit.&nbsp;Karhi pun mengunggah video di media sosial yang memperlihatkan otoritas Israel yang menggerebek kantor Al Jazeera di Yerusalem.Media Al Jazeera memang selalu mengikuti perkembangan yang terjadi di Gaza. Jaringan berita ini mengecam keras tindakan Israel yang melanggar HAM dan hak dasar untuk mengakses informasi, serta menegaskan haknya untuk terus memberikan berita kepada penontonnya.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;

Israel Bredel Media Al Jazeera, Ini Isi Kecaman PBB

Berita Terkait

Berita Rekomendasi