JAKARTA, REQnews - Viral beredar video yang memperlihatkan sejumlah kendaraan bersirene melakukan aksi mencurigakan di depan Kantor Kejaksaan Agung RI pada Senin 20 Mei 2024 malam.&nbsp; Dalam video yang berdurasi 16 detik itu, menunjukkan konvoi motor dan mobil bersirene yang diduga merupakan personel satuan Brimob Polri.&nbsp; Bahkan, masyarakat mengaitkannya dengan peristiwa dugaan ditangkapnya seorang anggota Polri yang menguntit Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Febrie Adriansyah.&nbsp; Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima REQnews.com, Gedung Kejaksaan Agung diduga didatangi oleh 12 personel kepolisian yang datang mengendarai sepeda motor dan dipimpin oleh seorang polisi berpangkat Bribda pada Kamis 23 Mei 2024.&nbsp; "Bahwa kedatangan personel di kejaksaan Agung melalui pintu belakang dengan mengutarakan tujuan untuk masuk ke dalam lingkungan kantor dalam rangka cipta kondisi Kamtibmas," kata sumber.&nbsp; Namun, ia mengatakan setelah terjadi adu argumentasi dengan petugas keamanan dalam dan dibantu oleh Petugas Polisi Militer yang berjaga di Kejaksaan Agung, personel kepolisian tersebut tidak jadi masuk ke dalam lingkungan Kantor Kejaksaan Agung.&nbsp; Bahkan, sumber tersebut menyinggung terkait dengan adanya penanganan perkara tindak pidana korupsi yang saat ini dilakukan oleh Kejaksaan Agung dalam skala besar serta menyentuh berbagai aspek maupun pihak yang mempunyai kekuatan serta pengaruh.&nbsp; Atas kejadian tersebut, menurutnya dimungkinkan masih akan terjadi potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan&nbsp;(AGHT) terhadap keamanan kantor Kejaksaan Agung maupun personel.&nbsp; "Baik dari level pimpinan sampai dengan level dibawahnya. Mengingat beberapa hari terakhir eskalasi terhadap potensi AGHT terus ada dan cenderung mengalami kenaikan," kata dia.&nbsp; Ia pun menyarankan agar pengamanan dan pemantauan serta koordinasi dengan pihak terkait dan juga pihak TNI dilakukan untuk melakukan mitigasi terkait potensi AGHT.&nbsp; "Maupun dalam rangka peningkatan keamanan terhadap aset yaitu Kantor Kejaksaan Agung dan personel," ujarnya.&nbsp; Sebelumnya, juga beredar informasi mengenai Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Febrie Adriansyah yang diduga diuntit oleh oknum Densus 88 Antiteror Polri saat makan malam di salah satu restoran di Cipete, Jakarta Selatan.&nbsp;&nbsp; Menanggapi hal itu, Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana mengaku belum mengetahui adanya peristiwa yang dialami Febrie.&nbsp;&nbsp; "Saya belum dapat info mengenai hal tersebut," kata Ketut saat dikonfirmasi REQnews.com pada Jumat 24 Mei 2024.&nbsp;&nbsp; Sementara itu, Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto meminta agar Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Sentot Prasetyo mengklarifikasi mengenai dugaan penguntitan terhadap Jampidsus Kejagung.&nbsp;&nbsp; Karena menurutnya, jika hal tersebut benar artinya Polri telah menggunakan kekuatan yang tak sesuai dengan tupoksinya.&nbsp;&nbsp; Bambang menyebut bahwa setiap anggota Polri, bergerak tentu bukan atas inisiatif masing-masing, namun ada yang memerintahkan.&nbsp; &nbsp; "Artinya penggunaan kekuatan tidak pada tupoksinya. Densus 88 tentu bergerak bukan atas inisiatif masing-masing personel, ada yang memerintahkan. Siapa dan apa motifnya tentu bisa dijelaskan oleh Kadensus 88," kata Bambang kepada REQnews.&nbsp;&nbsp; Sehingga menurutnya, Irjen Sentot harus mengklarifikasi agar pemberitaan tersebut tak menimbulkan persepsi di masyarakat.&nbsp;&nbsp; "Apakah benar mereka adalah timnya, atau hanya digerakkan oleh oknum saja? Oknumnya siapa? tentu juga bisa dijelaskan agar tak memunculkan pretensi berbagai macam di masyarakat," lanjutnya.&nbsp;&nbsp; "Benar (Kadensus harus menjelaskan), Densus 88 itu adalah satuan mandiri, bukan di bawah Bareskrim. Jadi salah alamat bila yang ditanya Kabareskrim," ujarnya.&nbsp;&nbsp; Sementara itu, sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun masih belum buka suara mengenai dugaan penguntitan yang diduga dilakukan oleh anak buahnya.&nbsp;&nbsp; "Saya baru selesai giat pengamanan WWF di Bali dan masih ada lanjutan meeting beberapa ministry," kata Sigit dikutip dari Tempo.co pada Rabu 23 Mei 2024.&nbsp;

Viral Gedung Kejagung Dikepung Sejumlah Kendaraan Bersirene Malam-malam, Ada Apa?

Berita Terkait

Berita Rekomendasi