JAKARTA, REQNews&nbsp; - Ketua Umum PB IDI, Dokter Moh. Adib Khumaidi, SpOT mengatakan bahwa <a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/72086/viral-pemain-bola-naturalisasi-godstime-olisa-ngamuk-tampar-warga-di-tangerang">naturalisasi </a>atau perpindahan <a href="https://www.reqnews.com/read/news/70721/dokter-taruna-ikrar-ilmuwan-yang-gelar-profesornya-dicabut-mendikbud">dokter</a> antarnegara merupakan hal yang sangat lazim.Hal itu diungkapkannya menanggapi wacana naturalisasi dokter asing oleh pemerintah Indonesia.“<a href="https://www.reqnews.com/read/news/6166/jangan-ada-mobilisasi-internasional-pada-kasus-papua">Mobilisasi</a> atau perpindahan dokter antarnegara itu sebenarnya hal yang biasa dan lazim terjadi di seluruh dunia. Di masyarakat ASEAN pun ini sudah menjadi pembahasan yang lama,” ucap Dokter Moh. Adib, Selasa 28 Mei 2024.Dokter Adib pun mengakui, tidak bisa menghindari keniscayaan bahwa akan ada dokter asing yang akan masuk ke Indonesia.Apalagi, menurut Dokter Adib, Indonesia sendiri masih memiliki permasalahan di bidnag kedokteran, seperti distribusi dokter, jumlah penduduk, hingga pendidikan kedokteran.“Ada masalah juga di kita, distribusi dokter masih belum maksimal, kemudian banyaknya penduduk Indonesia, dan pendidikan kedokteran di Indonesia belum semua tersertifikasi di internasional,” katanya.Perihal IDI menerima atau menolak adanya naturalisasi dokter asing tersebut, Moh. Adib menjawab bahwa hal itu tergantung dari kepentingan warga negara Indonesia.“Yang harus menjawab itu bukan kami sebagai dokter Indonesia karena kalau kita bicara sebagai konteks dokter Indonesia, maka yang paling penting dari semua negara saya kira kepentingan kesehatan, kepentingan warga negara Indonesia, itu menjadi satu hal yang harus diutamakan,” tuturnya.Menurutnya, jika ada hal yang berkaitan sebuah kebijakan, apakah kebijakan itu bisa menjawab permasalahan kesehatan. Hal itulah yang harus dijawab terlebih dahulu.&nbsp;

Pemerintah Glontorkan Wacana Naturalisasi Dokter Asing, Begini Tanggapan IDI

Berita Terkait

Berita Rekomendasi