Maungdaw, REQNews.com -- Serdadu junta militer Myanmar, Jumat 21 Juni, <a href="https://www.irrawaddy.com/news/burma/un-condemns-looting-and-burning-of-wfp-warehouse-by-myanmar-junta-in-rakhine.html">menjarah persediaan pangan dan membakar gudang Program Pangan Dunia</a> (WFP) di Desa Waisali, Maungdaw, negara bagian Rakhine. PBB mengeluarkan protes keras.Mengutip saksi mata, outlet berita Narinjara -- yang berbasis di negara bagian Rakhine -- melaporkan tentara Batalyon Polisi Penjaga Perbatasan (Nakhakha) 2 menjarah sebagian besar beras, sebelum membakar gudang WFP dan melarikan diri dari serangan Tentara Arakan (AA).Saat dijarah dan dibakar, gudang WFP menyimpan 1.175 ton beras dan persedian pangan lainnya yang menghidupi 64 ribu penduduk selama satu bulan.WFP menolak mengidentifikasi pelaku penjarahan dan pembakaran, dan mengatakan penghancuran gudang pangan itu melemahkan upaya mendukung populasi terkena dampak konflik di Myanmar. Penjarahan gudang pangan PBB harus dihentikan.WFP meminta pihak bertikai menjunjung tinggi kewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional, untuk memastikan fasilitas kemanusiaan dihormati dan dilindungi.Sejak Mei 2024 staf WFP tidak dapat mengakses gudang pangan karena Desa Waisali di Maungdaw adalah zona perang. Saat itu AA menggempur pos-pos pertahanan junta militer.Hari ini, Selasa 25 Juni, AA mengeluaran rekaman video udara yang menunjukan pasukan junta militer mengeluarkan karung-krung bers dari gudang WFP, menyiapkan barikade pertahanan di kantor distrik, dan membakar gudang.AA melancarkan serangan hebat ke Maungdaw, kota di perbatasan Bangladesh, sejak akhir Mei. Mereka menguasai Maungdaw, dan menyudutkan tentara junta militer tak jauh dari perbatasan Bangladesh.Sejumlah polisi perbatasan Myanmar dikabarkan melintasi garis demarkasi untuk menghindari serangan AA. Mereka tidak ingin bertempur, dan lebih suka lari ke negara tetangga.

Tentara Junta Militer Myanmar Jarah dan Bakar Gudang Program Pangan Dunia (WFP), PBB Mengutuk

Berita Terkait

Berita Rekomendasi