JAKARTA, REQNews -<a href="https://www.reqnews.com/read/news/76578/pegawai-ombudsman-diperiksa-kpk-terkait-kasus-tppu-hasbi-hasan"> Ombudsman </a>RI menemukan <a href="https://www.reqnews.com/read/news/57775/sejumlah-warga-jadi-korban-pemalsuan-sertifikat-tanah-di-bekasi">pemalsuan sertifikat </a>jalur prestasi nonakademik penerimaan peserta didik baru (<a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/66683/lagi-viral-siapa-politisi-kaya-yang-sengaja-bikin-surat-miskin-demi-anaknya-lolos-ppdb-sma-negeri-favorit">PPDB</a>).Seorang murid yang diketahui mempunyai 6 enam sertifikat ternyata tidak bisa satu jurus pun.Anggota Ombudsman RI, Indraza Marzuki Rais mengatakan era digital sangat mudah untuk memalsukan sertifikat, termasuk sertifikat perlombaan. Dia pun mengimbau panitia PPDB untuk mengonfirmasi sertifikat ke pihak terkait."Di era digital ini sekarang banyak sekali dan gampang untuk mencetak sertifikat-sertifikat kejuaraan, sekarang balik lagi, apakah panitia melakukan verifikasi dan validasi dengan induk olahraga, atau dinas Kebudayaan, tidak, " kata Indraza dalam program One on One, Sabtu 29 Juni 2024 dikutip dari Inews.id.Salah satu contohnya pemalsuan sertifikat perlombaan di Sumatera Selatan (Sumsel). Di sana, Indraza menyebutkan, terdapat siswa yang memiliki enam sertifikat silat.Namun ketika diminta untuk menunjukkan skillnya, siswa tidak mampu. Satu jurus pun tidak ada yang dikuasai."Contoh kemarin saya ke Sumsel ada anak yang punya sertifikat juara silat sampai enam, bayangin kalau nilainya (satu sertifikat) 200 maka dia dapat 1.200, tapi satu jurus pun anaknya tidak bisa," paparnya.&nbsp;

Waduh, Murid Punya 6 Sertifikat Silat untuk Masuk Jalur Prestasi PPDB, Tapi Satu Jurus pun Tak Bisa

Berita Terkait

Berita Rekomendasi