JAKARTA, REQNews - Viral seorang pensiunan <a href="https://www.reqnews.com/read/news/76295/usai-viral-kemenhub-periksa-pns-yang-ajak-youtuber-korea-main-ke-hotel">PNS </a>guru Taman Kanak-kanak (TK) Negeri 3 Sungai Bertam, Kabupaten <a href="https://www.reqnews.com/read/news/77307/tangan-diborgol-ko-apex-kekasih-dinar-candy-dibawa-ke-jambi-terjerat-kasus-pemalsuan-dokumen">Jambi</a>, Asniati (60) dituntut untuk mengembalikan uang Rp75 juta ke negara.Karena ternyata Asniati telah pensiun di usianya ke 58, namun karena tidak ada pemberitahuan Asniati tetap mengajar dan mendapatkan gaji.Wakil Ketua Komisi X <a href="https://www.reqnews.com/read/news/77807/dua-anggota-dpr-dilaporkan-terjerat-judi-online-mkd-segera-lakukan-pemanggilan">DPR </a>RI Dede Yusuf menilai, kesalahan kasus tersebut ada pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jambi, karena tidak memberikan informasi atas status Asniati yang seharusnya sudah memasuki masa pensiun.Sehingga apabila pemerintah meminta agar Asniati mengembalikan uang sebesar Rp75 juta dari gaji guru dan tunjangannya, maka menurut Dede, pemerintah juga harus mengembalikan jam mengajarnya."Prinsipnya begini, kalau yang kesalahan disebabkan karena informasi dari BKD tidak diberikan dan dia sudah mengajar. Sebetulnya gaji yang dibayarkan gaji mengajar, jadi dia berhak terhadap gaji yang mengajar. Maka, kalau pun dia harus mengembalikan maka pemerintah wajib juga mengembalikan jam belajar dia," kata Dede Yusuf dikutip dari merdeka.com, Rabu 3 Juli 2024."Kecuali dia tidak mengajar, itu namanya gabut (gaji buta). Karena dia mengajar, siapapun itu berhak mendapatkan honor pembayaran, bahkan guru honorer saja juga dapat," sambungnya.Karena itu, dia tidak setuju apabila guru tersebut harus mengembalikan uang kepada pemerintah sebesar Rp75 juta.Bahkan, hal itu tidak perlu dilakukan Asniati mengingat uang yang diterimanya dari gaji guru PNS bukan merupakan kerugian negara. Sebab ia tetap melakukan kegiatan mengajar selama dua tahun."Jadi kalau bisa, saya tidak setuju kalau mengembalikan, itu kesalahan BKD itu tadi, karena tidak memberikan informasi (sudah dipensiunkan). Enggak perlu (mengembalikan) kalau menurut saya enggak perlu. Bukan kerugian negara kok, dia tetap ngajar," ujarnya.Sebelumnya viral Asniani, pensiunan guru Taman Kanak-kanak (TK) Negeri 3 Sungai Bertam, Kecamatan Jaluko, Muaro Jambi, Jambi, dituntut mengembalikan uang senilai Rp 75 juta kepada negara melalui Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi.Uang senilai Rp 75.016.700 merupakan total gaji dan tunjangan yang diterima Asniani selama dua tahun.Negara diduga melakukan lebih bayar terhadap Asniani. Ia semestinya pensiun di usia 58 tahun, tetap dibayar gajinya hingga usia 60 tahun.Tetapi, selama dua tahun Asniani mengaku tidak makan gaji buta. Asniani tetap mengajar seperti biasa selama dua tahun itu.

Viral Guru TK di Jambi Dituntut Kembalikan Rp75 Juta ke Negara, Dede Yusuf: Pemerintah Harus Kembalikan Jam Mengajarnya

Berita Terkait

Berita Rekomendasi