JAKARTA, REQnews - Densus 88 Antiteror Polri mengungkap bahwa tersangka teroris HOK (19) di Batu, Malang, Jawa Timur belajar merakit bom di dalam kamar dengan mengikuti tutorial yang ada di grup Telegram.&nbsp; Kabag Renmin Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan bahwa HOK sebelumnya telah membeli bahan-bahan pembuat bom dari e-commerce.&nbsp; Menurutnya, hal tersebut diketahui setelah penyidik Densus 88 memeriksa HOK, usai ditangkap pada Rabu 31 Juli 2024, sekitar pukul 19.15 WIB.&nbsp; "Dalam kurun waktu pada April-Mei (2024) tersangka mulai melakukan pembelian barang, pembelian bahan-bahan untuk menyiapkan pembuatan bahan peledak sesuai dengan tutorial yang dia lakukan," kata Aswin di Mabes Porli pada Senin 5 Agustus 2024.&nbsp; Bahkan, Aswin mengatakan jika tersangka HOK pernah melakukan uji coba peledakan di dalam kamarnya. Sehingga, orang tua yang kaget bertanya, namun HOK menjawab dengan alasan tengah bermain petasan.&nbsp; "Yang bersangkutan pernah mencoba di dalam rumahnya," kata dia.&nbsp; "Ini di tanya oleh keluarganya apa itu, dia bilang bahwa dia sedang main petasan di dalam kamar waktu itu seperti itu," lanjutnya.&nbsp; Dari sejumlah bahan baku yang dimiliki, Aswin mengatakan jika HOK telah mencoba membuat beberapa varian bom. Seperti bom rompi, bom ikat pinggang, bom ransel, bom panci dan lainnya. Namun, HOK mengaku belum bisa merakit bom hingga ditangkap.&nbsp; "Jadi dia sudah mencoba beberapa itu sampai dengan kemarin kita tangkap, dia masih belum bisa," katanya.&nbsp; Diketahui, Densus 88 Antiteror Polri sebelumnya telah menangkap tersangka terorisme berinisial HOK di Batu, Malang, Jawa Timur pada Rabu 31 Juli 2024, pukul 19.15 WIB.&nbsp; Pendukung Daulah Islamiyah atau ISIS itu, ditangkap ketika hendak membuang beberapa bahan baku peledak atau barang bukti untuk melancarkan aksinya.

Ikuti Tutorial Video di Grup Telegram, Teroris HOK Pernah Uji Coba Buat Ledakan Bom di Kamar

Berita Terkait

Berita Rekomendasi