JAKARTA, REQNews &nbsp;- Setidaknya 91 orang tewas dan ratusan lainnya cedera dalam bentrokan di <a href="https://www.reqnews.com/read/news/78777/pm-bangladesh-sheikh-hasina-mundur-dan-kabur-ke-luar-negeri">Bangladesh </a>pada Minggu 4 Agustus 2024.Dalam bentrokan tersebut polisi menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan puluhan ribu <a href="https://www.reqnews.com/read/news/78448/ngeri-201-demonstran-tewas-sebagian-besar-luka-tembak-bangladesh-semakin-mencekam">pengunjuk rasa</a>.<a href="https://www.reqnews.com/read/news/78445/ratusan-wni-segera-dievakuasi-gegara--kondisi-bangladesh-semakin-mencekam">Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI</a> melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Dhaka meningkatkan status kedaruratan dari Siaga III menjadi Siaga II.Berdasarkan sistem lapor diri ada sebanyak 577 warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Bangladesh. Mayoritas mereka adalah WNI yang menikah dengan warga setempat."Jumlah WNI di Bangladesh tercatat dalam sistem lapor diri sebanyak 577 WNI. Mayoritas adalah WNI yang menikah dengan warga negara Bangladesh," kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha dalam keterangannya, Selasa 6 Agustus 2024.Selain itu, KBRI juga telah menyiapkan safe house yang dapat diakses WNI jika nanti situasi kian memburuk."KBRI siapkan safe house dan bisa diakses WNI jika situasi memburuk," pungkasnya.Jumlah korban tewas dalam bentrokan &nbsp;mencakup setidaknya 13 polisi, merupakan yang tertinggi dalam satu hari dari semua protes dalam sejarah Bangladesh baru-baru ini.Angka ini melampaui 67 kematian yang dilaporkan pada tanggal 19 Juli ketika para mahasiswa turun ke jalan untuk menuntut pencabutan kuota untuk pekerjaan pemerintah.

Situasi Bangladesh Mencekam, KBRI Dhaka Siapkan Safe House untuk 577 WNI

Berita Terkait

Berita Rekomendasi