Tel Aviv, REQNews.com -- Benny Gantz, anggota parlemen (Knesset) dan pemimpin oposisi, memperingatakan PM Benjamin Netanyahu tidak mengorbankan pemerintahannya demi melindungi warga Israel atau melakukan <a href="https://english.almayadeen.net/news/politics/gantz-warns-of-a-civil-war-in--israel">upaya diperlukan untuk mencegah perang saudara.</a>"Kami telah melewati ambang kekerasan verbal dan fisik," kata Gantz. "Masalah ini akan berakhir dengan pembunuhan. Bahkan kami belum mengambil pelajaran dari Peristiwa 7 Oktober atau penghancuran Kuil."Channel 14 Israel melaporkan pernyataan Gantz berkaitan dengan upacara publik yang disebut Penghancuran Bait Suci. Ia juga berbicara tentang kepemimpinan yang memecah belah dan meracuni sumber air minum semua orang.Gantz juga menyinggung penggrebekan di pangkalan militer, dan menginjak-injak martabab keluarga tawanan.Pernyataan-pernyataan Gantz muncul bersamaan dengan perselisihan PM Netanyahu dan Menteri Keamanan Yoav Gallant, yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat senior negeri Yahudi, termasuk pasukan pendudukan, Shin Bet, dan Mossad.Chennel 12 Israel bulan lalu memberitakan pejabat tinggi keamanan memperingatkan konflik pribadi Netanyahu-Gallant merusakan manajemen operasi militer yang sedang berlangsung. Keduanya tidak berkomunikasi di luar diskusi resmi.Netanyahu dikabarkan sedang mempertimbangkan memecat Gallant, dan menggantinya dengan Gideon Sa'ar dari Partai Harapan Baru.Channel 12 melaporkan Netanyahu berencana mengadakan konsultasi mengenai masalah ini selama masa reses Knesset. Ini perlu dilakukan setelah Gallant mengklaim telah memberi pengarahan kepada militer Israel tentang cara menanggapi insiden Majdal Shams, tanpa memberi tahu Netanyahu.Gallant dianggap melampaui kewenangannya, dan seruan agar sosok ini dipecat muncul dan meluas.

Pemimpin Oposisi Benny Gantz: Israel Terancam Perang Saudara

Berita Terkait

Berita Rekomendasi