Moskwa, REQNews.com -- Rusia menarik tentara barayannya keluar dari Burkina Faso, negara di Afrika barat, untuk mempertahankan Kursk dari serangan Ukraina.Viktor Yermolaev, kepala unit paramiliter Medvedi (Beruang) -- di Barat dikenal sebagai Brigade Beruang -- mengatakan banyak tentara bayaran meninggalkan Burkina Faso dan hanya sedikit yang tinggal.Ukraina melancarkan serangan lintas batas ke wilayah Kursk, Rusia, yang membuat Moskwa kepusingan. Ini kali pertama Ukraina memasuki wilayah Rusia, yang membuat zona tempur tidak melulu di Ukraina.Brigade Beruang adalah satu dari beberapa kelompok tentara bayaran yang muncul bersama Wagner Group milik almarhum Yevgeny Prigozhin. Brigade Beruang sangat terikat dengan Rusia."Kami pikir Ukraina ingin mengakhiri perang dan duduk di meja perundingan," kata Yermolaev seperti dikutip <a href="https://www.themoscowtimes.com/2024/08/31/russian-mercenaries-pulled-out-of-burkina-faso-to-defend-kursk-commander-a86214">The Moscow Times</a>. "Setelah memasuki wilayah Kursk, Ukraina ternyata memilih jalan perang."Jedi, panggilan Yermolaev, melanjutkan; "Tidak ada kehormatan lebih tinggi bagi prajurit Rusia selain membela tanah air."Intelejen Barat mengatakan Brigade Berung berada di Burkina Faso untuk mengamankan pemimpin junta militer Ibrahim Traore, yang mengambil alih kekuasaan tahun 2022.Rangkaian kudeta di Afrika barat, terutama di negara-negara berbahasa Prancis, menyebabkan peningkatan drastis pengaruh Rusia. Tentara bayaran Rusia dipanggil untuk melindungi rezim baru.

Rusia Tarik Tentara Bayaran yang Ditempatkan di Afrika untuk Hadapi Serangan Ukraina

Berita Terkait

Berita Rekomendasi