Kuala Lumpur, REQNews.com -- Global Ikhwan Services and Business Holdings (GISB), jaringan bisnis di Malaysia yang menyebut diri <a href="https://www.channelnewsasia.com/asia/malaysia-gisb-child-abuse-followers-deviant-teachings-al-arqam-4625661">Konglomerat Muslim</a> dan terkait pelecehan anak secara massal, memiliki 10 ribu pengikut yang mempraktekan ajaran sekte Al Arqam yang dinyatakan sesat sejak tahun 1994.Razarudin Husein, kepala polisi Malaysia, mengatakan penyelidikan awal menemukan bukti berupa buku dan selebaran Al Arqam di rumah-rumah mereka yang ditangkap."Kami perlu memverifikasi jumlah ini dengan penyelidikan lanjutan," kata Razarudin kepada wartawan, Senin 23 September. "Polisi juga menyita dan membekukan hampir lima juta ringgit Malaysia, atau Rp 16,7 miliar uang tunai, kendaraan, dan rekening bank, plus selusin bidang tanah milik GISB.Semua tempat yang terkait GISB, atau Konglomerat Muslim, digerebek. Polisi juga menahan 32 pemimpin GISB, termasuk CEO Nasiruddin Mohd Ali, yang ditangkap pada 19 September brsama dua istri dan anak-anaknya."Anggota kelompok ini melarikan diri entah ke mana," kata Razarudin. "Polisi meminta mereka melapor agar kami dapat memberi bantuan, termasuk kesejahteraan dan dukungan psikologis."Gerakan Al Arqam didirikan Ashaari Muhammad tahun 1968. Awalnya, gerakan ini fokus pada dakwah Islam dan bisnis, dan mencapai puncaknya tahun 1980-an.Dakwah disampaikan lewat pendidikan, penerangan, penerbitan, usaha, perdagangan, pengobatan, dan pertanian. Al Arqam memperoleh kemajuan di semua sektor ini, tapi setelah itu Ashaari Muhammad menimbulkan kontroversi.Pengikutnya mengatakan sang pendiri memiliki kesaktian. Salah satunya, mampu menunda kematian. Ia mengaku pernah bertemu Nabi Muhammad SAW secara sadar, dan meramalkan dirinya akan menjadi PM Malaysia.Puncak kontroversinya adalah ketika Ashaari Muhammad mengaku keturunan Bani Tamim, dan bergelar Imam Mahdi akhir zaman. Lainnya adalah ramalan mereka tentang kiamat yang tak terbukti.Setelah dilarang tahun 1994, Ashaari Muhammad -- memiliki lima istri dan 37 anak -- mendekam di penjara selama dua tahun. Ia meninggal tahun 2010. Tidak ada penjelasan dari pengikut Al Arqam apakah sang pendiir sempat menunda kematiannya.

Skandal Pelecehan Seksual Massal di Malaysia: Konglomerat Muslim Praktekan Ajaran Sesat Al Arqam

Berita Terkait

Berita Rekomendasi