JAKARTA, REQNews -<a href="https://www.reqnews.com/read/news/78439/2-orang-komisi-fatwa-terlibat-organisasi-terafiliasi-israel-mui-berhentikan-anggotanya"> Majelis Ulama Indonesia (MUI)</a> menemukan bernama tuyul, tuak, beer hingga wine yang mendapat <a href="https://www.reqnews.com/read/the-other-side/59210/bakal-kena-saksi-pengusaha-makanan-wajib-bersertifikat-halal-paling-lambat-oktober-2024">sertifikat halal </a>dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).Ketua MUI Bidang <a href="http://www.reqnews.com/read/news/78439/2-orang-komisi-fatwa-terlibat-organisasi-terafiliasi-israel-mui-berhentikan-anggotanya">Fatwa </a>Asrorun Niam Sholeh menyatakan produk-produk tersebut memperoleh sertifikat halal dari BPJPH melalui jalur self declare.Pemberian sertifikat tanpa melalui audit Lembaga Pemeriksa Halal dan penetapan kehalalan melalui Komisi Fatwa MUI.“Penetapan halal tersebut menyalahi Standar Fatwa MUI, juga tidak melalui Komisi Fatwa MUI. Karena itu MUI tidak bertanggung jawab atas klaim kehalalan terhadap produk-produk tersebut," ujar Niam dalam keterangan tertulis, Senin 1 Oktober 2024.Dalam kasus ini, MUI akan segera berkoordinasi dengan BPJPH untuk mencari solusi agar kasus serupa tidak terulang.“Saya akan segera komunikasi dengan teman-teman Kemenag, khususnya BPJPH untuk mendiskusikan masalah ini”, kata dia.Berdasarkan hasil pendalaman, kata dia, bukti-bukti keberadaan produk itu terpampang dalam website BPJPH. Namun belakangan nama-nama produk tersebut tidak muncul lagi di aplikasi BPJPH.Dia mengingkatkan penetapan kehalalan produk harus mengacu pada standar halal yang ditetapkan oleh MUI.&nbsp;

Astagfirullah, MUI Temukan Produk Bernama Beer hingga Wine Dapat Sertifikat Hala

Berita Terkait

Berita Rekomendasi