JAKARTA, REQnews - Dirdik Jampidsus Kejaksaan Agung Abdul Qohar mengatakan jika pihaknya membuka peluang memeriksa majelis hakim yang mengadili kasasi Ronald Tannur di Mahkamah Agung (MA).&nbsp; Ia menyebut jika hal itu dilakukan lantaran terdapat pemufakatan jahat yaitu berupa suap, agar putusan kasasi juga turut membebaskan Ronald Tannur dari jeratan pidana.&nbsp; "Tidak menutup kemungkinan (periksa Majelis Hakim MA). Semua yang terlibat pasti akan kami panggil untuk menemukan titik terang," kata Abdul Qohar di Kejaksaan Agung dikutip pada Minggu 27 Oktober 2024.&nbsp; Ia menjelaskan bahwa pemufakatan jahat itu terjadi antara pengacara Ronald Tannur, Lisa Rahmat (LR) dengan mantan Kepala Balitbang Diklat Kumdil MA, Zarof Ricar (ZR).&nbsp; Lisa telah menyiapkan dana pengurusan perkara untuk diserahkan kepada majelis hakim sebesar Rp5 miliar dan jasa pengurusan perkara untuk Zarof Ricar sebesar Rp1 miliar.&nbsp; Selanjutnya, Lisa kemudian memberikan uang setara Rp5 miliar dalam bentuk pecahan mata uang asing kepada Zarof pada Oktober 2024.&nbsp; Abdul Qohar menyebut bahwa berdasarkan catatan keuangan yang ditemukan penyidik, uang itu akan diberikan kepada para Majelis Hakim yang menangani kasasi Ronald Tannur.&nbsp; "Dalam catatannya LR akan diperuntukkan atau diberikan kepada ZR untuk Hakim Agung atas nama S, atas nama A, dan atas nama S yang menangani kasasi Ronal Tannur," kata dia.&nbsp; Atas perbuatannya itu, penyidik menetapkan Zarof Ricar dan Lisa Rachmat sebagai tersangka kasus pemufakatan jahat suap dan gratifikasi pengurusan vonis terhadap Ronald Tannur.&nbsp; Zarof dijerat dengan pasal 5 ayat 1 juncto pasal 15 juncto pasal 18 UU Tipikor dan pasal 12 B juncto pasal 18 UU Tipikor. Sementara Lisa&nbsp; dijerat dengan Pasal 5 ayat 1 juncto pasal 15 UU Tipikor.

Kejagung Buka Peluang Periksa Hakim yang Tangani Kasus Ronald Tannur di MA

Berita Terkait

Berita Rekomendasi