Moskwa, REQNews.com -- Rusia sedang mempertimbangkan untuk memindahkan rudal jarak menengah dan pendek ke Asia sebagai respons atas tindakan serupa yang dilakukan AS."Munculnya rudal AS di wilayah mana pun di dunia akan menentukan langkah Moskwa," kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov, Senin 25 November.Menurut Ryabkov, penempatan rudal-rudal AS di Asia, serta di wilayah lain di dunia, akan memaksa Moskwa mengambil tindakan teknis militer, yaitu merelokasi persenjataannya.<a href="https://www.rt.com/russia/608180-ryabkov-missile-deployment-asia/">Russia Today</a> menulis ada peningkatan ketegangan atas penarikan AS dari Perjanjian Penghapusan Rudal Jarak Menengah dan Pendek (INF) tahun 2019, yang direspon Rusia dengan mencampakan perjanjian serupa.Perjanjian INF melarang kedua negara mengerahkan rudal-rudal balistik baru dan jelajah berbasis darat dengan jengkauan antara 500 sampai 5.500 kilomter.Moskwa berulang kali mengkritik keputusan Washington menarik diri dari perjanjian itu. Presiden Vladimir Putin menyebutnya sebagai kesalahan.Ryabkov mengatakan potensi pengerahan rudal-rudal Rusia akan didorong tindakan AS. Moskwa tidak akan membiarkan keamanannya dikompromikan."Waktunya telah tiba ketika persuasi dan beberapa argumen dapat terus diterapkan, tapi praktik menunjukan semua itu tidak memiliki efek yang tepat," kata Ryabkov. "Jadi, diperlukan cara lebih kuat."Rudal Oreshnik, yang sukses diuji coba dengan menyerang Ukraina, adalah sistem rudal hipersonik yang tidak tunduk pada perjanjian senjata saat ini. Itu membuktikan Moskwa memperkuat kemampuan pencegahannya.Ryabkov sekali lagi menekankan pengerahan senjata akan menjadi langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan.

Rusia Pertimbangkan Gelar Rudal Hipersonik Jarak Menengah di Asia

Berita Terkait

Berita Rekomendasi