BANTAENG, REQnews - Santri di Pondok Pesantren Madrasatul Quran Hasyim Asyari, Bantaeng dengan inisial RF ditemukan meninggal dunia dalam kondisi <a href="https://www.reqnews.com/tag/tewas-gantung-diri">gantung diri</a> di dalam kamar asramanya. Autopsi pun dilakukan oleh Dikter Kepolisian (Dokpol) Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.&nbsp;Dokter Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Denny Mathius mengatakan telah melakukan serangkaian pemeriksaan pada jenazah RF. Hasilnya, kata Denny, ditemukan sejumlah tanda-tanda dugaan adanya tindak kekerasan."Ada beberapa temuan dan kami duga tanda-tanda kekerasan. (Pelecehan seksual) Ada dugaan dan kami tetap melakukan pemeriksaan sesuai dengan prosedur," kata Denny.&nbsp;Sementara itu Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bantaeng, Ajun Komisaris Akhmad Marzuki menegaskan jika masih menyelidiki kasus tersebut."Korban diautopsi di RS Bhayangkara dan kita masih menunggu hasilnya. Jenazah korban sudah dimakamkan setelah lima jam dilakukan auptosi di RS Bhayangkara," kata Marzuki.Adapun kronologinya yaitu korban ditemukan dalam kondisi gantung diri pada pukul 20.00 Wita, Sabtu 23 November 2024. Jasad RF pertama kali ditemukan dalam kondisi gantung diri oleh temannya."Temannya ini menemukan korban di kolong rumah dalam kondisi tergantung setelah Isya," kata Marzuki.&nbsp;

Ini Kronologi Santri yang Tewas di Bantaeng, Diduga karena Kekerasan

Berita Terkait

Berita Rekomendasi