JAKARTA, REQnews - Pemerintah melalui Desk Pemberantasan Narkoba sepakat untuk melakukan penahanan di lembaga pengawas (lapas) super maximum security bagi terpidana pengedar dan bandar narkoba.&nbsp; Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan jika hal tersebut dilakukan untuk memotong pengendalian jual-beli narkoba dari dalam penjara.&nbsp; "Kita sepakat bahwa seluruh pelaku pengedaran narkoba ini akan ditempatkan di super maximum security, sehingga ini juga bisa memotong potensi peredaran atau pengendalian jual-beli narkoba," kata Sigit di Jakarta dikutip pada Minggu 8 Desember 2024.&nbsp; Lebih lanjut, pihaknya pun mengakui jika masih terjadi proses pengendalian jual-beli narkoba dari dalam lapas dan dilakukan oleh para pelaku yang divonis hukuman mati atau penjara seumur hidup.&nbsp; "(Maka itu), Ini kita lakukan dan mudah-mudahan ini juga berdampak," kata jenderal bintang empat Polri itu.&nbsp; Menurutnya, Polri bersama stakeholder terkait yang tergabung dalam Desk Pemberantasan Narkoba telah sepakat untuk memberikan hukuman maksimal kepada pengedar dan bandar.&nbsp; Mantan Kabareskrim Polri itu menjelaskan bahwa salah satu yang disebut setuju ialah Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, selaku penegak hukum dari penuntut umum.&nbsp; "Demikian juga kita harapkan nanti dari teman-teman Mahkamah Agung juga memberikan hukuman vonis yang maksimal," katanya.&nbsp; Ia juga menyebut bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan dan pendampingan terhadap pelaku yang selesai menjalani hukuman.&nbsp; Menurutnya, kegiatan ini dilakukan bersama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) dan Badan Narkotika Nasional BNN).&nbsp; "Sehingga, memastikan bahwa mereka yang sudah keluar itu tidak melakukan kegiatannya lagi," ujarnya.

Pemerintah Bakal Tempatkan Pengedar Hingga Bandar Narkoba di Lapas Super Maximum Security!

Berita Terkait

Berita Rekomendasi