KALBAR, REQNews - Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Kalimantan Barat Hendrikus Adam memenuhi panggilan Polda Kalbar.Panggilan tersebut terkait surat klarifikasi yang ia layangkan pada November 2024 mengenai dugaan keterlibatan oknum aparat penegak hukum (APH) dalam aktivitas penambangan emas di wilayah Sungai Landak, Binua Nahaya.Adam hadir didampingi Abdul Aziz dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pontianak sebagai penerima kuasa hukumnya.“Hari ini saya memenuhi panggilan Polda Kalbar terkait surat yang saya layangkan pada November lalu. Surat itu memuat informasi adanya dugaan keterlibatan oknum APH dalam aktivitas penambangan emas di Sungai Landak,” ujar Hendrikus Adam usai memenuhi panggilan Paminal Polda Kalbar, Senin 9 Desember 2024.Menurut Adam, langkahnya untuk memenuhi panggilan ini merupakan bentuk itikad baik sebagai warga negara guna membantu pihak kepolisian dalam mengungkap permasalahan yang terjadi di lapangan.Sebagai informasi, pada awal November 2024, Hendrikus Adam mengirimkan surat terbuka yang ditujukan kepada Kapolri, Kapolda Kalbar, dan Kapolres Landak. Dalam surat itu, ia mengungkapkan kekecewaannya atas kembali maraknya aktivitas penambangan emas di wilayah Sungai Landak sejak Oktober 2024.Surat tersebut juga mengutip pernyataan orang kepercayaan pemodal yang menyebut adanya dugaan keterlibatan oknum anggota APH. Adam menjelaskan bahwa pihak pemodal percaya polisi tidak akan bertindak jika tidak ada pelaporan atau tekanan publik.“Anggapan ini menciptakan kesan bahwa institusi kepolisian seolah-olah tidak berdaya di hadapan para penambang selama tidak ada laporan yang diterima. Namun, saya pribadi meragukan hal tersebut. Saya yakin pihak kepolisian memiliki mekanisme dan sistem untuk menangani kasus semacam ini tanpa intervensi pihak luar,” terang Adam.

Direktur Walhi Kalbar Penuhi Dipanggil Polda soal Aparat Beking Tambang Ilegal

Berita Terkait

Berita Rekomendasi