BANDUNG, REQNews&nbsp; - Kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek pembagunan gedung D, F dan G<a href="http://www.reqnews.com/read/news/77939/3-pasien-kecanduan-judi-online-ditangani-rsud-pagelaran-cianjur"> Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)</a> Al Ihsan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat di Wilayah Kabupaten <a href="http://www.reqnews.com/read/news/82639/begini-klarifikasi-kcic--terkait-temuan-kppu-soal--persekongkolan-pengadaan-proyek-kereta-cepat-jakartabandung">Bandung </a>memasuki babak baru dengan ditetapkannya tersangka.Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimsus) <a href="http://www.reqnews.com/read/news/76502/buru-3-buronan-kasus-pembunuhan-vina-cirebon-bareskrim-polri-kirim-tim-bantu-polda-jawa-barat">Polda Jawa Barat</a> menetapkan dua tersangka dalam kasus ini.Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast menerangkan diduga ada tipidkor pada pembangunan fisik konstruksi gedung lanjutan D, F, dan G RSUD Al Ihsan dengan bersumber APBD Jabar tahun anggaran 2019.Setelah adanya laporan masyarakat kemudian dilakukan penyelidikan dan pemeriksaan 40 orang saksi, dan kemudian telah menetapkam dua orang tersangka MN yang merupakan Direktur Peyedia Barang PT Gemilang Utama Alen dan MN Seorang ASN merupakan Pejabar Pembuat Komitmen (PPK) Dinkes Provinsi Jawa Barat."Kedua telah ditetapkan tersangka karena diduga telah melakukan tindak pidana korupsi dengan total kerugian Rp 12,8 miliar," kata Jules.Atas perbuatannya kata Jules kedua tersangka dikenakan pasal tindak pidana Korupsi dengan ancama hukuman 12 tahun penjara."Penyidikpun masih terus mendalami apakah ada keterlibatan pihak lain dalam kasus tindak pidana korupsi proyek rumah sakit itu."ungkapnya.

ASN Dinkes Jabar dan Direktur PT. GUA Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi Proyek RSUD Al Ihsan

Berita Terkait

Berita Rekomendasi