JAKARTA, REQnews - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meyakini ada unsur pidana dalam kasus 18 polisi yang diduga memeras warga negara (WN) Malaysia di konser Djakarta Warehouse Project (DWP) beberapa waktu lalu.&nbsp; Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengatakan bahwa penelusuran pidana dilakukan setelah sidang kode etik selesai dilaksanakan.&nbsp; "Kalau nanya apakah ini potensi terhadap pidana, saya meyakini ini ada unsur pidana. Kita akan tunggu itu," kata Anam di Gedung TNCC Mabes Polri, Jakarta pada Kamis 2 Januari 2025.&nbsp; Sementara itu, menurutnya saat ini Polri masih fokus menyelesaikan sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP). Hal itu dilakukan untuk menentukan saksi etik yang diduga dilanggar oleh para anggota, agar peristiwa bisa terang benderang.&nbsp; "Siapa yang bertanggungjawab, dari dua yang sidang sudah putus kemarin itu sudah lumayan terang benderang tinggal tunggu yang lain," kata dia.&nbsp; Ia menyebut jika sidang etik ini akan menelusuri penyelenggara kewenangan, penyelenggara pengawasan, penggunaan struktur kewenangan, dan struktur jabatan. Sementara unsur pidana akan didalami dalam sidang lain.     "Yang penting kita meyakini ada tindak pidana dan harus diusut," ujarnya.&nbsp; Diketahui, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri tengah menggelar sidang KEPP terhadap tiga polisi terduga pemeras 45 WN Malaysia di konser Djakarta Warehouse Project (DWP).&nbsp; Ketiganya yaitu ada mantan Kasubdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Malvino Edward Yusticia dan dua mantan anak buahnya.&nbsp; Sebelumnya, Malvino telah disidang pada Selasa 31 Desember 2024, namun belum rampung dan dilanjutkan pada Kamis 2 Januari 2025. Sementara dua lainnya, merupakan polisi yang baru menjalani sidang hari ini.&nbsp; Sebelumnya, juga telah ada dua polisi yang telah dijatuhkan sanksi pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH). Mereka adalah mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak dan polisi berinisial Y, yang diduga merupakan AKP Yudhy Triananta Syaeful, mantan Panit 1 Unit 3 Subdit 3 Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.&nbsp; Sebelumnya, terdapat 18 oknum polisi melakukan pemerasan terhadap 45 warga negara (WN) Malaysia di konser Djakarta Warehouse Project (DWP) di Kemayoran, Jakarta Pusat pada 13-15 Desember 2024.&nbsp; &nbsp;&nbsp; Anggota yang diduga melakukan pemerasan berasal dari satuan Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Kemayoran.&nbsp; &nbsp;&nbsp; Divisi Propam Mabes Polri pun telah menyita barang bukti uang senilai Rp2,5 miliar yang diduga sebagai hasil pemerasan.&nbsp; &nbsp;&nbsp; Selanjutnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto pun melakukan rotasi 34 oramg anggota di tingkat Polsek, Polres, hingga Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dalam rangka pemeriksaan.&nbsp;&nbsp;Terbaru, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memutasi Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak menjadi Analis Kebijakan Madya bidang Pembinaan Masyarakat Nadan Pemeliharaan Keamanan (Binmas Baharkam) Polri. &nbsp;

Kasus 18 Polisi Peras WN Malaysia di DWP, Kompolnas: Saya Meyakini Ada Unsur Pidana!

Berita Terkait

Berita Rekomendasi