LOMBOK, REQnews - Proses penahanan I Wayan Agus Suartama atau kerap disebut dengan <a href="https://www.reqnews.com/read/news/82685/soroti-kasus-agus-buntung-polri-dinilai-telah-penuhi-perlindungan-kelompok-rentan">Agus Buntung</a> penuh dengan tangisan. Agus yang sudah ditetapkan sebagai tersangka sudah menjalani penahanan selama 20 hari ke depan mulai Kamis 9 Januari 2025.&nbsp;Ketika berada di Lapas Kelas IIA Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Agus meminta jaksa menjadikannya sebagai tahanan rumah. Ia mengaku jika kesulitan tanpa bantuan orang lain.&nbsp;"Saya mohon pak biar saya di rumah, karena saya tidak biasa, ini saja terus terang saya tahan kencing," ucap Agus sambil menangis di hadapan Kepala Kejaksaan Negeri Mataram, Ivan Jaka.Ibu dari Agus, Ni Gusti Ayu Ari Padni pun tidak kuat melihat anaknya terus menangis meminta dibebaskan. Ia khawatir karena anaknya tidak memiliki tangan dan harus menjalani masa tahanan.&nbsp;"Tidak bisa sendiri, mau cebok mau apa, kalau dia normal saya lepas," katanya.&nbsp;Sementara itu, kuasa hukum Agus, Kurniadi menganggap penahanan Agus melanggar hak asasi manusia (HAM)."Tadi teriak-teriak di dalam itu merupakan dampak psikologis, Agus ini membayangkan sejak lahir sampai sekarang bergantung dengan ibunya," katanya.&nbsp;Maka, ia memohon supaya Agus kembali dijadikan tahanan rumah.&nbsp;"Pelaku ini penyandang disabilitas harus dilakukan perhatian khusus, jangan ujug-ujug tanpa dasar yang jelas melakukan penahan rutan," katanya.Adapun Agus ditempatkan di ruang khusus Lapas Kelas IIA Kuripan Kabupaten Lombok Barat.&nbsp;&nbsp;

Agus Buntung Menangis dan Berteriak Sambil Dipeluk Ibu Saat Dijebloskan ke Sel

Berita Terkait

Berita Rekomendasi