JAKARTA, REQnews - Sidang Komisi Kode Etik Polri (KKEP) terus dilakukan terhadap polisi yang diduga memeras penonton di konser Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.&nbsp; Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Choirul Anam mengatakan bahwa ada dua polisi yang disidang di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan pada Kamis 9 Januari 2025.&nbsp; "Ada sidang di Polda Metro Jaya, atas nama Kompol JN dan AKP F," kata Anam dalam keterangannya dikutip pada Jumat 10 Januari 2025.&nbsp; Jika merujuk daftar 34 anggota yang dimutasi Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, Kompol JN adalah mantan Ps Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Jamalinus Laba Pandapotan Nababan yang dimutasi sebagai Pamen Yanma Polda Metro Jaya.&nbsp; Sedangkan, AKP F merupakan mantan Kanit Reskrim Polsek Kemayoran AKP Fauzan yang dimutasi ke Pama Yanma Polda Metro Jaya. Keduanya dimutasi dalam rangka pemeriksaan.&nbsp; Anam mengatakan sidang etik keduanya selesai dilakukan dan majelis sidang etik memutuskan Kompol JN didemosi&nbsp; 5 tahun dan penempatan khusus (patsus) 30 hari.&nbsp; "AKP F demosi 8 tahun dan patsus 30 hari," kata Anam.&nbsp; Ia menjelaskan jika alasan sidang digelar di Polda Metro Jaya karena kedua terduga pelanggar bukan anggota Polda Metro Jaya.&nbsp; Sidang etik yang digelar di Ruang Sidang Divpropam Polri Gedung TNCC Mabes Polri hanya dilakukan bagi anggota Polda Metro Jaya.&nbsp; "Infonya karena terduganya bukan dari Polda, namun level bawahnya. Nanti akan di PMJ semua yang level di bawah Polda. Namun, tetap asistensi Mabes," ujarnya.&nbsp; Dengan bertambahnya dua polisi yang disidang etik, hingga kini sudah ada 14 anggota yang dikenakan sanksi. Sidang pun akan terus berjalan hingga para anggota yang diduga melakukan pelanggaran disanksi.&nbsp; Sebelumnya, terdapat 18 oknum polisi melakukan pemerasan terhadap 45 warga negara (WN) Malaysia di konser Djakarta Warehouse Project (DWP) di Kemayoran, Jakarta Pusat pada 13-15 Desember 2024.&nbsp; Anggota yang diduga melakukan pemerasan berasal dari satuan Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, dan Polsek Kemayoran.&nbsp; &nbsp;&nbsp; Divisi Propam Mabes Polri pun telah menyita barang bukti uang senilai Rp2,5 miliar yang diduga sebagai hasil pemerasan.&nbsp;Setelah sidang kode etik digelar, Polri mengatakan akan mengembalikan uang tersebut kepada korban pemerasan.

Sidang Etik Berlanjut di Polda Metro, 2 Polisi Didemosi Gegara Peras Penonton DWP!

Berita Terkait

Berita Rekomendasi