JAKARTA, REQnews - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri mengungkap kasus sindikat pembobolan bank atau rekening dormant&nbsp;di Jawa Barat senilai Rp204 miliar.&nbsp; Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf mengatakan kasus tersebut terkait dengan perkara tindak pidana perbankan dan atau tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (ITE), dan atau tindak pidana transfer dana dan tindak bidana pencucian uang yang dilakukan jaringan sindikat pembobol bank.&nbsp; "Dengan modus melakukan akses ilegal untuk pemindahan dana kerekening di rekening dorman secara in absentia atau tanpa kehadiran fisik nasabah senilai Rp204 miliar yang terjadi pada tanggal 20 Juni 2025," kata Helfi dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Kamis 25 September&nbsp; Menurutnya, pengungkapan dilakukan berdasarkan Laporan Polisi Nomor LP/B/311/VII/2025 tanggal 2 Juli 2025 serta surat perintah penyidikan Nomor SP Sidik 646/VII/2025 Ditipideksus tanggal 3 Juli 2025.&nbsp; Helfi mengatakan bahwa dalam pengungkapan tersebut pihaknya telah menetapkan sembilan orang tersangka. Mereka adalah pelaku karyawan bank ada AP (50) dan GRH (43), kelompok pembobol atau eksekutor C (41), DR (44), NAT (36), R (51), dan TT (38), kelompok pelaku pencucian uang DH (39), dan IS (60).&nbsp; Sementara itu, barang bukti yang sudah disita yaitu ada uang sejumlah Rp204 miliar, 22 unit handphone, satu buah hardisk internal, dua buat DVR CCTV, satu unit PC merk Hp 260g4 dengan nomor produk 9up52av, dan notebook Asus ROG.&nbsp; Atas perbuatannya itu, para pelaku dijerat dengan Tindak Pidana Perbankan Pasal 49 ayat 1 huruf a dan ayat 2 Undang-Undang Nomor 4 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman 15 penjara dan denda Rp200 miliar.&nbsp; Kemudian, Tindak Pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Pasal 46 ayat 1 jo Pasal 30 ayat 1 Undang-Undang Nomor 1 2024 perubahan kedua atas perubahan Undang-Undang tahun 2008 tentang ITE. Ancaman hukuman 6 tahun penjara dan denda Rp600 juta.&nbsp; Lalu, Tindak Pidana Transfer Dana Pasal 82, Pasal 85 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana dengan ancaman hukuman yaitu 20 tahun penjara dan Rp20 miliar.&nbsp; Selanjutnya, Pasal 3, Pasal 4, Pasal 5 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dengan ancaman penjara 20 tahun dan denda Rp10 miliar. &nbsp;

Polri Ungkap Sindikat Pembobolan Rekening Bank Rp204 Miliar, 9 Tersangka Ditangkap!

Berita Terkait

Berita Rekomendasi