JAKARTA, REQnews - Polri telah membuka pendaftaran penerimaan anggota baru Tahun Anggaran 2025 dan akan merekrut secara proaktif (rekpro) para hafiz Al Quran serta memberi kesempatan lebih luas kepada para santri.&nbsp; "Merekrut polisi dari pondok pesantren memiliki beberapa keuntungan, antara lain pendidikan karakter pondok pesantren dikenal dengan pendidikan karakter yang kuat, sehingga para santri diharapkan memiliki nilai-nilai moral dan etika yang baik," kata Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya pada Minggu 9 Februari 2025.&nbsp; Dedi lalu menerangkan ponpes mendidik para santri dengan disiplin yang ketat, sehingga Polri berharap calon anggota dari santri bisa mengikuti aturan dengan baik.&nbsp; "Santri pondok pesantren terbiasa dengan disiplin yang ketat, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk mengikuti perintah dan prosedur dengan baik. Santri pondok pesantren biasanya terbiasa dengan lingkungan yang sederhana dan terbatas, sehingga mereka memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi yang baru," kata dia.&nbsp; Menurutnya, kemampuan bekerja sama, menghadapi tekanan dan menghormati sesama, juga menjadi pertimbangannya.&nbsp; Sebelumnya, Polri juga t3lah merekrut siswa berlatar pendidikan pesantren dan hafiz Alquran dari Tahun Anggaran 2021 hingga 2024.&nbsp; Pada tahun 2021 ada 84 orang yang terdiri dari Bintara 83 orang, Tamtama 1 orang. Lalu, tahun 2022 sejumlah 55 orang dengan Bintara 50 orang, Tamtama 5 orang.&nbsp; Kamudian, tahun 2023 sejumlah 74 orang yaitu Bintara 61 orang, Tamtama 13 orang. Terakhir, tahun 2024 sejumlah 52 orang yaitu Akpol 1 orang, Bintara 49 orang, Tamtama 2 orang.&nbsp; Dedi menjelaskan bahwa selain memprioritaskan jalur santri, Polri terus melakukan pembenahan dan penguatan terhadap sistem perekrutan polisi yang berintegritas. Ia pun menjamin mutu atau kualitas dari proses rekrutmen terpadu anggota Polri.&nbsp; Jenderal bintang tiga Porli itu menerangkan sistem rekrutmen Polri memenuhi International Organization for Standardization ISO 9001:2015. Hal ini, lanjut dia, pengakuan atas komitmen Polri dalam menjaga kualitas proses seleksi penerimaan anggota Polri.&nbsp; "Secara berkala Polri terus menjaga agar proses seleksi yang kami lakukan tetap memenuhi standar dan bahkan melebihi," kata mantan Kadiv Humas Polri itu.&nbsp; Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa SSDM Polri terus menekankan prinsip bersih, transparan, akuntabel dan humanis (Betah) di seluruh proses penerimaan anggota baru. SSDM Polri juga terus mengevaluasi proses rekrutmen Polri secara internal.&nbsp; Seperti diketahui, Kapolri&nbsp;Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan rekrutmen polisi dari jalur santri masih menjadi salah satu program prioritas. Jenderal Sigit mengatakan polisi yang memiliki latar belakang santri diharapkan memiliki karakter yang matang.&nbsp; "Tentunya rekrutmen jalur santri ini menjadi salah satu program prioritas di kepolisian, karena kita ingin punya polisi polisi yang tidak hanya paham tentang ilmu kepolisian, namun juga memiliki kematangan di dalam karakter kesehariannya," kata Sigit dalam Munas dan Konbes NU di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 5 Februari 2025.&nbsp; Sigit mengatakan santri telah dibekali pendidikan keimanan yang kuat. Dia berharap hal itu membuat polisi berlatar belakang santri kuat menghadapi berbagai godaan dalam bertugas.&nbsp; "Karena dibekali dengan iman yang kuat, sehingga pada saat menghadapi tantangan, godaan, semuanya bisa bertahan. Oleh karena itu, rekrutmen jalur santri tentunya menjadi hal yang harus kita lanjutkan," kata Sigit.&nbsp; "Terima kasih, kami mendapatkan rekrutmen-rekrutmen baru, anggota-anggota Polri baru yang bisa kita tampilkan di masyarakat menjadi polisi polisi baik. Terima kasih kepada rekan-rekan NU dan pondok pesantren yang telah mendorong dan menjadi anggota Polri," ujarnya.

Polri Prioritaskan Rekrut Santri, Irwasum: Moral dan Etikanya Baik

Berita Terkait

Berita Rekomendasi