JAKARTA, REQNews - Viral sebuah video yang menunjukakn satu kawasan perkampungan di Jakarta Pusat dikatakan diblacklist hingga susah warganya untuk mendapatkan pekerjaan.Dalam sebuah video yang viral, seorang pria menyusuri perkampungan tersebut. Ketika dia bertemu dengan seorang wanita yang duduk di depan rumahnya, pria itu pun bertanya apakah benar warga di kampung tersebut di diblacklist ketika melamar pekerjaan dan hal itu dibenarkan oleh warga itu."Daerah sini masuk blacklist, diskriminasi kalau cari kerjaan susah, benar tidak bu?" ujar pria dalam video dikutip dari Istagram Ramadan.pde, Minggu 16 Februari 2025."Oo iya benar," jawab si Ibu.Dalam videonya, pria tersebut memperlihatkan rumah-rumah yang sangat sempit. Rumah- rumah sempit itu dihuni oleh banyak orang. Bahkan ada rumah dua lantai berukuran 2x3 meter yang dihuni 13 orang, sehingga penghuni rumah itu harus tidur bergantian.Kampung tersebut berada di &nbsp;Kelurahan Tanah Tinggi, kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat.Beberapa warga yang ditemui pria tersebut pun membenarkan soal blacklist terhadap warga di tempat itu.Bila Kartu Tanda Penduduk (KTP) beralamat di kawasan tersebut, maka akan susah mendapat kerjaan, kebanyakan tidak mau menerima warga daerah tersebut.Unggahan itu pun menuai banyak komentar, banyak orang bertanya tanya kenapa sampai kampung tersebut diblacklist."Penyebab nya apa klo boleh tau ?" ujar seorang warganet."Anak sy pernah ngajar di SD daerah itu.. Muridnya suka pd ngantuk klo disekolah.. Pas di tanya kenapa masih pagi sdh ngantuk? Jawabnya klo tidur gantian, karena rumah nya kecil anggota keluarga nya banyak, tidur nya jd gantian, orang yg tua tidur duluan, nanti anak2 jm 1 atau jm 2 baru tidur.. 😢 sempat gak percaya😁," ujar seorang warganet."Narkoba, tawuran, prostitusi, judi, keras.. komplit…tahun 2000an suka main kesitu," ujar warganet lainnya." Di situ banyak group group demo bayaraann ada koordinatornya," timpal warganet lainnya.

Viral Kawasan Tanah Tinggi Jakarta Pusat Diblacklist, hingga Warganya Susah Cari Kerja

Berita Terkait

Berita Rekomendasi